Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekilas tentang Suku Mbojo

17 November 2021   00:20 Diperbarui: 17 November 2021   00:34 2986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakaian Adat Rimpu Cala, pakaian adat Suku Mbojo (Sumber gambar: Asakota.bimakota.go.id)

Selain punya destinasi wisata nan menawan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga dikenal punya eksotika budaya dari suku-suku setempat, yakni Suku Sasak, Suku Sumbawa atau Samawa, dan Suku Mbojo.

Suku Sasak mendiami Pulau Lombok dan Sumbawa bagian barat. Suku Samawa mendiami Pulau Sumbawa, sementara itu, Suku Mbojo mendiami pulau Sumbawa bagian Timur, yang tersebar di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.

Nama Mbojo sendiri berasal dari kata "babuju", yang dalam bahasa setempat berarti "berbukit". Ini merujuk pada topografi wilayah tempat tinggal Suku Mbojo, yang memang berbukit-bukit, dengan Gunung Tambora (2.850 m dpl) sebagai titik tertingginya.

Istilah Mbojo juga dipergunakan untuk menyebut nama kota Bima dalam bahasa daerah setempat (biasa disebut nggahi Mbojo atau bahasa Mbojo).

Suku Mbojo umumnya bekerja sebagai petani dan penggarap ladang. Kuliner khasnya antara lain Daging Rusa Bakar (Uta Maju Puru), Bandeng Kuah Santan (Uta Palumara Londe), dan Sambal Mangga Muda (Tota Fo'o). Pekerjaan lainnya, yang jadi tradisi turun-temurun mereka adalah menjadi penenun.

Kain tenun khas Suku Mbojo biasa disebut Tembe, yang dalam bahasa setempat berarti sarung. Tembe biasa digunakan pada pakaian adat mereka, yakni Rimpu dan Katente, yang sudah muncul sejak era kerajaan Islam di Bima, yakni pada abad pertengahan. Jejak sejarah itu antara lain dapat ditemui di Museum Asi Mbojo, yang terletak di kota Bima.

Perbedaannya, Rimpu hanya diperuntukkan bagi perempuan, sebagai pakaian pengganti kerudung, sedangkan laki-laki memakai Katente sebagai sarung yang dijadikan ikat pinggang. Pakaian adat ini biasa disebut Pakaian Adat Rimpu Cala.

Tari Buja Kadanda (Sumber gambar: Wartantb.com)
Tari Buja Kadanda (Sumber gambar: Wartantb.com)

Selain pakaian adat, Suku Mbojo juga punya tarian tradisional bernama Tari Buja Kadanda.

Tarian tradisional ini menggambarkan dua prajurit yang sedang berperang dengan menggunakan tombak dan perisai sebagai senjata mereka. Buja kadanda sendiri merupakan tombak dengan rumbai bulu ekor kuda, yang digunakan penari sebagai atribut tarian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun