Hasilnya, Hsu Heng Pin mampu menjebol gawang Muhammad Riyandi di masa injury time babak kedua, lewat sebuah skema set-piece. Skor akhir 2-1 pun menjadi hasil yang adil, terutama jika melihat kualitas penyelesaian akhir kedua tim.
Andai penyelesaian akhir Timnas Indonesia bisa lebih efektif, mungkin hasilnya akan berbeda.
Hasil ini membuat peluang lolos kedua tim masih terbuka. Taiwan akan lolos jika minimal menang 1-0, sementara Indonesia hanya butuh hasil imbang di leg kedua, yang akan berlangsung pada hari Senin (11/10) mendatang, juga di kota Buriram (Thailand).
Praktis, satu-satunya yang bisa dimengerti dari performa kurang optimal Timnas Indonesia di kota Buriram  hanyalah, para pemain, khususnya yang bermain di Liga Indonesia, masih belum berada dalam kondisi fisik terbaik, karena liga belum lama bergulir.
Seperti diketahui, sepak bola nasional sempat vakum selama lebih dari setahun terakhir akibat imbas pandemi. Akibatnya, para pemain tak bisa berlatih secara ideal.
Karenanya, perlu sedikit waktu untuk membuat rancangan taktik pelatih Shin Tae-yong berjalan seperti seharusnya. Pelan tapi pasti, peningkatan pasti ada, jika PSSI mau bersabar.
Di sini, PSSI perlu melupakan sejenak pola pikir instan mereka, karena situasi dan kondisinya masih jauh dari ideal. Jika pola pikirnya masih sama seperti yang sudah-sudah, lupakan saja.