Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Komunitas dan Ikatan

20 Agustus 2021   04:41 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:01 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Komunitas (Pixabay.com)

Sebaliknya, jika komunitas itu kurang baik, rasa kurang nyaman akan hadir menemani. Kadang tak langsung di awal, tapi rasanya bisa makin buruk seiring berjalannya waktu.

Penyebabnya simpel, ikatan yang awalnya dibangun dengan sukarela, tak dibarengi dengan terbangunnya kesepahaman dan respek yang baik.

Ada rasa kurang nyaman di sini, karena kita kadang dikejar-kejar untuk rutin berpartisipasi. Andai absen, pertanyaan atau omongan yang kurang mengenakkan akan datang.

Alhasil, hubungan baik yang ada tak berumur panjang. Tak ada interaksi di luar komunitas, dan ada perasaan asing satu sama lain, saat berinteraksi di luar komunitas.

Sedihnya, ini saya alami di satu komunitas doa virtual. Ada rasa kurang nyaman, karena kadang sampai dikirimi pesan secara pribadi, untuk rutin ikut serta tiap pekan.

Padahal, situasi dan kondisinya kadang kurang memungkinkan. Di satu kesempatan, saat saya akhirnya bisa ikut serta, saya justru merasa "zonk", karena jumlah pesertanya sangat sedikit, dan ada yang dengan seenaknya menyebut saya "gila kerja".

Sudah begitu, interaksi personal di luar komunitas nyaris tak ada. Jadi wajar jika akhirnya saya memilih pasif, dan perlahan menghilang.

Apalagi, komunitas itu terpusat di kota Solo, agak jauh dari tempat tinggal saya saat ini. Jadi, saya berhak untuk menolak berpartisipasi lebih jauh, karena itu memang bukan porsi saya.

Ironisnya, saya justru menjumpai situasi sebaliknya, di komunitas doa virtual lain. Meski tak rutin diadakan tiap pekan sejak pandemi merebak, ikatan yang ada benar-benar terbangun secara alami.

Tak ada perasaan seperti dikejar-kejar, karena kesadaranlah yang ditanamkan. Jika berhalangan hadir pun, tak jadi soal, karena pola pikirnya sungguh dewasa.

Selain interaksi yang cair di luar komunitas, mereka tak segan memberi bantuan kepada yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun