Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Harta, Tahta, Satu Tiga

25 Oktober 2020   01:50 Diperbarui: 26 Oktober 2020   02:25 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, merayakan gol penalti ke gawang Barcelona pada laga El Clasico di Stadion Camp Nou pada 24 Oktober 2020. (Foto: AFP/LLUIS GENE via kompas.com)

Judul di atas adalah anekdot yang muncul, seiring kemenangan Real Madrid di El Clasico, dalam lanjutan La Liga Spanyol akhir pekan ini. Dalam laga yang dihelat di Estadio Nou Camp ini. Real Madrid menang 3-1 atas tuan rumah Barcelona.

Dalam laga ini, Ansu Fati sukses mencetak gol pertamanya di El Clasico. Tapi, gol-gol Federico Valverde, Sergio Ramos (penalti) dan Luka Modric membuat Si Putih berhasil menggondol poin penuh di laga penting.

Sebenarnya, laga ini berjalan cukup seimbang, terutama di babak pertama. Sayangnya, di saat permainan kolektif Real Madrid terlihat menggigit, Barca justru tampil melempem dan miskin kreativitas.

Situasi ini diperparah, dengan absensi kiper utama Marc-Andre Ter Stegen (cedera lutut), dan Lionel Messi yang mati kutu. Melempemnya performa Barca seolah dipertegas, lewat kartu kuning yang diterima La Pulga pada masa injury time.

Memang, Barca tak kurang berusaha, tapi Real nyatanya tampil lebih efektif. Tim asuhan Zinedine Zidane tahu betul apa yang harus dilakukan, termasuk bagaimana membunuh pertandingan.

Cerdiknya, Zidane mampu memanfaatkan dengan baik situasi yang lebih mengunggulkan Barca, karena hasil jeblok El Real belakangan ini. Inilah alasan kenapa Karim Benzema dkk mampu tampil lepas, dan layak meraih kemenangan.

Uniknya, selain mengakhiri tren negatif tim, kemenangan ini juga mempertegas status Zizou sebagai penakluk Nou Camp. Sebagai pelatih Real Madrid, legenda Prancis ini belum pernah kalah di Nou Camp, baik di periode pertama maupun keduanya.

Kemenangan ini jelas menjadi satu momentum positif buat Los Merengues. Jika mampu memanfaatkan dengan baik, dan terus berkembang, laju mereka akan sulit dihentikan.

Di sisi lain, kekalahan ini mempertegas fakta bahwa Ronald Koeman masih punya banyak PR di klub Catalan ini. Ada banyak hal yang masih harus dibenahi, karena ia mewarisi tim yang sedang coba dibangun ulang, ditengah kondisi yang kurang ideal.

Benar, selain karena performa ambyar musim lalu, dan kegaduhan di area manajemen, seiring menguatnya rencana pemakzulan presiden klub Josep Maria Bartomeu, Barca juga mendapati Lionel Messi masih belum berada di titik optimal.

Entah karena sempat berencana hengkang, atau performanya yang sudah mulai habis, Si Kutu tampak mulai menjadi titik lemah tim. Sederhananya, jika Messi dimatikan seperti di El Clasico, habislah Barca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun