Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhir Sempurna The Bavarians

24 Agustus 2020   07:40 Diperbarui: 24 Agustus 2020   12:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempurna. Itulah satu kata yang kiranya tepat, untuk menyimpulkan bagaimana kiprah Bayern Munich di Liga Champions musim ini.

Benar, tim asuhan Hans "Hansi" Dieter Flick ini mampu menyapu bersih kemenangan di semua pertandingan, sejak fase grup hingga final. Pada prosesnya, Robert Lewandowski cs sukses melipat Chelsea dengan skor agregat 7-1, dan menghajar Barcelona dengan skor 8-2.

Kesempurnaan The Bavarians tergenapi di final, setelah gol tunggal Kingsley Coman sukses menjinakkan perlawanan sengit PSG, tim debutan finalis Liga Champions asal Prancis. Dengan demikian, FC Hollywood sukses meraih Treble Winner kedua dalam sejarah klub, atau yang pertama sejak 2013.

Kemenangan Bayern di Estadio Da Luz, Lisbon, Senin, (24/8, dinihari WIB) menjadi gelar Liga Champions keenam sepanjang sejarah klub, menyamai torehan Liverpool, jawara Liga Champions musim lalu. Uniknya, Liverpool adalah tim yang musim lalu menyingkirkan Bayern di Liga Champions.

Secara personal, kesuksesan juga ikut diraih Robert Lewandowski yang tampil moncer musim ini. Secara luar biasa, bintang Timnas Polandia ini sukses meraih gelar top skorer Bundesliga (34 gol) dan Liga Champions (15 gol).

Lewi bisa saja meraih trofi Sepatu Emas Eropa, andai tak disalip Ciro Immobile (Lazio) di pekan-pekan terakhir Liga Italia. Dalam situasi normal, eks pemain Borussia Dortmund ini bisa saja meraih Ballon D'Or, yang sayangnya ditiadakan tahun ini, akibat imbas pandemi COVID-19.

Kesempurnaan Die Roten musim ini, juga tak lepas dari tangan dingin Hansi Flick. Meski baru ditunjuk bulan November 2019 silam, eks asisten pelatih Timnas Jerman mampu menyatukan tim yang sempat morat-marit di bawah komando Niko Kovac (Kroasia).

Bukan hanya itu, eks asisten Joachim Loew juga mampu membuat Bayern punya sentuhan "membunuh" di Jerman dan Eropa. Terbukti, tim sekelas Barcelona dibuatnya jadi bulan-bulanan.

Bahkan, Coutinho yang dianggap flop di Barca, nyatanya bisa membuat 2 gol dan 1 assist ke gawang tim induknya. Hebatnya, ini mampu dilakukan sang Brasileiro meski hanya tampil selama 15 menit terakhir pertandingan.

Jelas, ini menjadi kredit tersendiri bagi Flick, karena ia mampu memaksimalkan kemampuan tim yang sempat mencapai titik jenuh, meski tanpa lawan di Bundesliga. Hebatnya, ini dilakukan Flick dengan pendekatan bermain agresif.

Seperti diketahui, setelah meraih Treble Winner tahun 2013, Manuel Neuer dkk seperti mengalami "deadlock" di Eropa. Mereka kesulitan meraih trofi Si Kuping Besar, bahkan saat diasuh pelatih sekelas Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun