Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Unik Morata dan Kota Madrid

29 Januari 2019   10:19 Diperbarui: 29 Januari 2019   10:23 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Sarri ke Stamford Bridge, menjadi lanjutan mimpi buruk Morata di London. Karena, akibat performanya yang inkonsisten, Morata akrab dengan bangku cadangan dan rumor kepindahan ke klub lain. Sarri sendiri lebih memilih untuk mengandalkan Eden Hazard sebagai "false nine", karena bintang timnas Belgia itu terbukti cukup produktif, bahkan lebih tajam dari para penyerang murni di Chelsea sejauh ini.

Situasi makin runyam buat Morata, setelah Sarri meminjam Gonzalo Higuain dari Juventus, di bursa transfer musim dingin ini. Keputusan ini diambil Sarri, karena catatan gol Morata di Chelsea cukup memprihatinkan: mencetak 24 gol dari 72 penampilan. Sebuah performa yang medioker, untuk ukuran  pemain berharga mahal sepertinya. Apa boleh buat, ia harus segera mencari klub baru agar nasibnya tak semakin merana.

Bak gayung bersambut, Morata pun lalu didekati oleh Atletico Madrid, klub masa kecilnya dulu. Atletico memandang Morata sebagai opsi ideal, untuk melapis lini depan mereka. Maklum, Diego Costa belakangan absen cukup lama karena cedera. Dengan jadwal padat di La Liga dan fase gugur Liga Champions, terlalu riskan buat Atleti, jika hanya mengandalkan Antoine Griezmann di lini depan.

Alhasil, Morata kembali "pulang kampung" ke kota Madrid untuk ketiga kalinya. Hanya saja, kali ini ia mengenakan seragam putih-merah Atletico Madrid. Menariknya, transfer ini seolah menegaskan, Morata memang punya ikatan batin sangat kuat dengan kota Madrid, kota kelahirannya.

Dengan reputasi mentereng Atletico sebagai klub yang jago memoles pemain depan, Morata boleh berharap, ia akan menjadi lebih baik setelah ini. Tapi, dengan usianya saat ini, kepindahan ke Atletico menjadi kesempatan terakhir buatnya, untuk memperbaiki reputasi sebagai seorang pemain depan. Jika gagal, ia harus bersiap untuk diingat sebagai "pemain biasa yang beruntung" karena pernah memperkuat tim-tim besar Eropa, dan meraih sejumlah trofi, meski performanya tergolong biasa saja alias tidak istimewa.

Akankah peruntungan Morata membaik bersama Atleti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun