Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inilah Teman untuk Refreshing Pikiran dan Sumber Kehangatan

6 November 2016   23:49 Diperbarui: 7 November 2016   00:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak saya yang sedang belajar renang (foto dok. pribadi)

Mungkin para pengendara sepeda motor tak terlalu khawatir dengan kemacetan di jalan raya. Sepeda motor menjadi kendaraan yang efektif dan efisien, terutama untuk digunakan di jalan raya perkotaan yang lalu lintasnya padat. Sepertinya, pengendara sepeda motor tak terlalu cemas saat menghadapai kemacetan, tidak secemas pengendara mobil. Namun, satu yang biasanya membuat pengendara roda dua ini cemas, yaitu hujan.

Apalagi, saat ini hujan turun hampir setiap hari. Seperti yang saya tuliskan di paragraf awal, saya lebih sering menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas, terutama aktifitas pekerjaan. Ada sedikit perasaan khawatir jika di tengah perjalanan, dihadang oleh hujan deras. Meskipun sudah membawa jas hujan/ mantel, tetap saja ada kekhawatiran.

Tentu saya bukan sedang menyalahkan hujan. Bukan. Hujan adalah anugrah yang harus disyukuri. Namun, hendaknya kita harus mewaspadai resiko saat nekad berkendara dikala hujan, seperti jalan licin atau resiko terganggunya kesehatan.

Untuk resiko jalan licin, solusinya tentu harus berkendara lebih hati-hati atau lebih baik menghentikan perjalanan dan menepi untuk mencari tempat berteduh. Sedangkan untuk urusan kesehatan, bisa menggunakan minyak kayu putih Cap Lang untuk membantu menghangatkan tubuh saat berada di luar dan kehujanan.

Pengendara sepeda motor yang baru saja melalui hujan lokal. Di satu daerah hujan, tetapi daerah di lain yang dilaluinya tidak hujan, tampak mereka mengenakan masih mengenakan hujan (foto dok. Pribadi)
Pengendara sepeda motor yang baru saja melalui hujan lokal. Di satu daerah hujan, tetapi daerah di lain yang dilaluinya tidak hujan, tampak mereka mengenakan masih mengenakan hujan (foto dok. Pribadi)
Apalagi, jika berkendaranya saat kondisi hujan dan malam hari, seperti yang tampak pada foto di atas. Sudah jelas bagaimana dinginnya kondisi itu. Angin malam saja dinginnya sudah terasa hingga ke tulang, apalagi jika ditambah dinginnya air hujan. Jadi, sepertinya para pengendara sepeda motor, seperti saya, memang membutuhkan minyak kayu putih untuk menghangatkan tubuh.

Kehangatan Untuk Mengurangi Kedinginan Setelah Berenang Bersama Keluarga

Berenang adalah olahraga favorit keluarga saya. Kami rutin berenang di akhir pekan, biasanya hari sabtu atau minggu. Tempat renangnya adalah di pemandian sumber air di sekitar tempat tinggal kami, Klaten. Saat ini, cukup banyak sumber air alami di Klaten, yang bisa dijadikan tempat pemandian sekaligus tempat wisata. Seperti, kolam Ponggok Klaten yang kini populer di dunia maya melalui foto-foto bawah air yang sangat menarik.

Foto bawah air di Ponggok Klaten yang menjadi viral di dunia maya (gambar: travel.detik.com)
Foto bawah air di Ponggok Klaten yang menjadi viral di dunia maya (gambar: travel.detik.com)
Selain Umbul Ponggok, ada juga kolam Banyu Mili yang juga masih terletak di desa PonggokKlaten, Kolam Cokro, Kolam Jolotundo di Jatinom dan masih banyak lagi. Kolam favorit keluarga kami adalah Cokro dan Jolotundo. Kolam tersebut cocok untuk kegiatan renang bersama keluarga. Sedangkan Umbul Ponggok lebih cocok untuk para pecinta fotografi bawah air.

Kami rutin renang karena memang renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, baik untuk organ tubuh dan sistem pernapasan. Bahkan kabarnya renang adalah salah satu olahraga terbaik untuk tubuh.  Namun, yang tak kalah penting dari kesehatan fisik adalah “Berenang-renang kehulu, bersenang-senang kemudian”, renang untuk menikmati waktu dan bersenang-senang bersama keluarga.

Air kolam yang dingin menusuk tulang, membuat Kami menggigil. Apalagi anak saya, terkadang menggigil sampai mulutnya bergetar. Sejak usia 6 bulan, Ia sudah Kami biasakan untuk berenang, mulai dari bak mandi, kolam partable hingga kolam yang sesungguhnya. Tentunya dengan alat bantu dan pengawasan.

Anak saya yang sedang belajar renang (foto dok. pribadi)
Anak saya yang sedang belajar renang (foto dok. pribadi)
Meskipun menggigil, kadang anak saya ini tak mau keluar dari kolam, ingin tetap bermain air. Namun, terkadang Kami memaksanya untuk berhenti berenang, kasihan kalau sampai kedinginan. Jika itu terjadi, seperti biasa, minyak telon akan membantu menghangatkan tubuhnya. Sedangkan untuk Kami, minyak kayu putih lah penghangatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun