Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Public Speaking Pejabat Makin Mengkhawatirkan karena Dua Alasan Ini

4 September 2025   11:14 Diperbarui: 4 September 2025   16:51 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Sahroni saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Public Speaking yang baik dan benar

Bagi para orator ternama seperti Dale Carnegie, Mahatma Gandhi, dan Seth Godin, tidak mudah untuk berbicara di depan umum apabila orang tidak ada persiapan.

Orang tidak bisa hanya mengandalkan kepintaran dan gelarnya, karena hal-hal itu tidak otomatis akan menunjukkan bahwa anda bisa berbicara dengan benar dan tepat di depan umum.

Komunikasi yang efektif dengan pendengar dan adanya kemampuan seseorang untuk mengelola emosi pada saat berbicara di depan umum pun sangatlah menentukan apakah seseorang akan mampu menyelesaikan orasinya dengan baik dan menarik atau tidak?

Salah satu prinsip utama yang disampaikan para ahli public speaking adalah adanya koneksi emosional antara orang yang berbicara di depan umum dengan audiens. 

"Fokuslah pada bagaimana Anda membuat audiens merasa, karena perasaan lebih mudah diingat daripada kata-kata atau tindakan." (M.H. Mescon).

Menurut Michael H. Mescon, seorang Profesor dari Georgia State University (1930-2017) mengatakan, "Orang-orang akan melupakan apa yang Anda katakan, orang-orang akan melupakan apa yang Anda lakukan, tetapi orang-orang tidak akan pernah melupakan bagaimana Anda membuat mereka merasa."

Ternyata benar sekali apa yang dikatakan para orator terkenal itu bahwa bukan soal tingginya pendidikan dan banyaknya gelar seseorang yang akan menentukan bobot pembicaraannya, tetapi yang terpenting adalah adanya koneksi perasaan dengan para pendengar. 

Ketika seseorang yang berbicara di depan umum menyinggung perasaan pendengar secara negatif, biar pun materi yang disampaikan itu menarik tidak akan membuat mereka mengingatnya atau menyampaikan applause atas pembicaraan itu. Malah sebaliknya mereka akan menghujat atau menyampaikan protes terhadapnya.

Akan tetapi biar pun materi yang disampaikan itu begitu sederhananya, namun menyentuh perasaan terdalam dari pendengar, itu akan lebih bernilai bagi mereka dan akan mendapatkan sambutan yang lebih antusias.

Ilustrasi Presiden Prabowo mengatakan
Ilustrasi Presiden Prabowo mengatakan "ndasmu" kepada pengkritiknya (Antara Foto: BBC)

Bagaimana Public Speaking para Pejabat Kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun