"Tidak ada keluarga yang sempurna. Terkadang kami berdebat, berkelahi, bahkan satu waktu berhenti berbicara satu sama lain. Namun pada akhirnya, keluarga tetaplah keluarga, di mana cinta akan selalu ada"Â (Kata Mutiara tentang Keluarga oleh Amelia Riskita)
Kata Paus Fransiskus tentang Keluarga
Salah satu mahakarya dari mendiang Paus Fransiskus adalah seruan Apostolik tentang Keluarga yang berjudul Amoris Laetitia yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi "Sukacita Kasih." Seruan Apostolik ini dikeluarkan pada tanggal 19 Maret 2016.Â
"Sejarah setiap keluarga ditandai dengan segala macam krisis, namun ini juga merupakan bagian dari keindahan yang dramatis," demikian Paus Fransiskus. Karena itu, "Pasangan harus dibantu untuk menyadari bahwa mengatasi krisis tidak perlu memperlemah hubungan mereka, sebaliknya, hal itu dapat memperbaiki, memantapkan dan mematangkan anggur perkawinan mereka."
Menarik bahwa ketika berbicara tentang keluarga, pemimpin Gereja Katolik sejagat itu menggunakan istilah menarik yaitu 'anggur perkawinan.' Beliau bahkan mengatakan bahwa ketika sebuah perkawinan dipandang sebagai tugas perutusan yang juga mencakup mengatasi rintangan, maka setiap krisis menjadi kesempatan untuk bersama-sama minum anggur terbaik.
Nah ketika membaca tulisan Paus Fransiskus tentang minum anggur terbaik, para Kompasianer Nasrani yang pernah membaca Alkitab tentu akan terus menangkap maksudnya yaitu peristiwa yang pernah terjadi di Kota Kana pada 2025 tahun silam ketika Yesus Sang Guru menghadiri pesta perkawinan di sana.Â
Pada saat terjadi krisis anggur yang dihadapi keluarga baru Kana itu dan berkat kerja sama yang baik antara Ibu dan Anak dapat menyelamatkan tuan pesta dari rasa malu akibat krisis anggur yang mereka alami.Â
Ketika Maria, Ibu Yesus melihat bahwa mereka kehabisan anggur, ia mengatakan kepada Anaknya Yesus yang ia tahu, pasti bisa turun tangan untuk membantu keluarga baru itu dari persoalan yang mereka hadapi yaitu kehabisan anggur.
Dan, apa yang terjadi? Yesus turun tangan dan anggur baru dihadirkan dalam pesta tersebut sehingga mereka "bersama-sama minum anggur terbaik!"
Pesan yang disampaikan penginjil Yohanes sebagaimana dikutip Sri Paus Fransiskus dalam surat apostolik ini jelas. Krisis yang dihadapi keluarga harus dihadapi bersama-sama. Komunikasi adalah sebuah seni yang dipelajari di saat-saat damai untuk dipraktekkan di saat-saat sulit.Â
Krisis anggur yang dihadapi keluarga Kana itu hanya bisa teratasi ketika ada komunikasi antara para pelayan, panitia pesta yang menyampaikan kepada Maria, ibu Yesus, dan bagaimana peran Maria mengkomunikasikan dengan Yesus puteranya, hingga anggur baru dihidangkan lagi.
Sampai di sini Paus Fransiskus menegaskan bahwa keluarga tidaklah sempurna akan tetapi keluarga adalah anugerah yang indah dari Tuhan bagi manusia.