Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meja Makan Menyatukan Keluarga

6 Agustus 2025   17:22 Diperbarui: 6 Agustus 2025   17:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan di meja makan (dok. Pribadi)

"Bila ingin menilai kerukunan sebuah keluarga lihatlah kebersamaan mereka di meja makan" (Anonim).

Seminggu yang lalu, tepatnya hari Jumat (25/7/2025), bersama Komisi Keluarga Keuskupan Atambua, kami melakukan pendampingan keluarga pascanikah disebuah paroki.

Kegiatan pendampingan ini bertema "Membina Kehidupan Keluarga Melalui Pengembangan Habitus Kristiani ." Kegiatan bina iman keluarga ini diikuti oleh 29 pasangan suami istri.

Ke-29 pasutri ini mulai dari usia perkawinan termuda dua tahun dan tertua 28 tahun perkawinan.Ada empat materi pendampingan yang disajikan pada kesempatan ini, yaitu:

1. Visi Misi Komisi Keluarga;

2. Keluarga Dalam Ziarah Pengharapan; 

3. Keluarga dan Habitus Katolik

4. Ekonomi Rumah Tangga

Dalam tulisan sederhana ini saya akan fokuskan pada materi ketiga yaitu Keluarga dan Habitus Katolik.  Ada beberapa habitus atau kebiasaan dalam keluarga-keluarga yang telah menjadi tradisi turun temurun dan harus dibiasakan lagi.

Di antara kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga-keluarga itu, salah satunya adalah kebiasaan makan bersama dalam keluarga. Dan kebiasaan makan dalam keluarga itu biasanya terjadi di meja makan. Pada saat makan bersama yang terjadi di meja makan di sana ada bersama ayah ibu dan kalau ada anak anak akan lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun