Jasa yang sudah diberikan oleh orang tua kepada anak itu terlalu besar yang semestinya anak kenang hingga akhir hayat. Karena itu sebagai anak kita diharuskan untuk selalu menghormati dan memuliakan orang tua.Â
Ada sebuah ungkapan klasik yang berbunyi, "Walaupun kamu dapat memberikan bintang atau berjuta harta, itu semua belum cukup untuk membalas kasih dan cinta orang tua kepadamu!"
Karena itu sebenarnya tindakan memberi uang kepada orang tua merupakan suatu kewajiban dari seorang anak. Jumlah dan besarnya pemberian itu tidak menjadi ukuran. Namun bagi mereka actus memberi itu sendiri sudah merupakan sebuah tindakan mulia.Â
Karena bagi orang tua berapapun besarnya pemberian seorang anak bukanlah untuk 'membayar' kembali apa yang telah mereka lakukan untuk kita. Maka seorang anak yang baik tidak boleh menghitung-hitung berapa besar dan banyaknya uang atau harta yang telah diberikan kepada orang tua kita.
Memberi kepada orang tua itu kewajiban bukan 'bayaran'
Sebagai seorang anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, memberi uang atau apapun itu kepada orang tua merupakan sebuah kewajiban bukanlah bayaran kepada mereka. Karena sejahat-jahatnya orang tua, ia tidak akan pernah meminta bayaran kepada anaknya sendiri.
Kitab Suci baik itu Alkitab maupun Al Quran selalu menekankan kewajiban anak untuk berbakti dan menghormati orang tua terutama pada masa tua mereka.
Kitab Keluaran  berkata: "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu" (Kel 20: 12).
Kata "menghormati" itu mengandung banyak hal, termasuk tindakan seorang anak memberikan uang kepada orang tua merupakan suatu bentuk ketaatan dan penghormatan.
Dalam pandangan teologis, kewajiban anak terhadap orang tua itu mencakup banyak unsur yaitu penghormatan, ketaatan, dan kasih sayang. Â
Berapapun uang yang diberikan anak kepada orang tuanya itu bukanlah sebuah bentuk bayaran terhadap jasa-jasa orang tuanya karena berapapun besarnya pemberian anak, tidak akan pernah membayar lunas jasa orang tua.