Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Calon Imam dan Hidup Bermasyarakat

9 Juli 2025   19:20 Diperbarui: 9 Juli 2025   19:20 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seorang Imam di tengah umat (beritabernas.com)

Oleh sebab itu, cobalah untuk lebih peka dalam membaca kondisi orang-orang yang hidup di sekitarmu. Bila kamu mampu, jangan ragu untuk menawarkan bantuan sesuai dengan porsimu. Dengan begini, tetangga bisa merasa terbantu dan kebaikan yang kamu lakukan tentu akan menolongmu suatu hari nanti. 

2. Mudah Berbaur 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa terus hidup seorang diri. Pada suatu ketika, pasti membutuhkan teman untuk sekadar berbagi cerita kehidupan. Bila kamu terlalu menutup diri dari lingkungan, maka itu akan menyulitkanmu bila suatu hari nanti memerlukan bantuan tetangga. 

Cobalah untuk mengenal sebanyak mungkin orang yang tinggal di sekitar rumahmu. Kamu tidak perlu akrab dengan semuanya, cukup kenal dan tahu tinggal di mana itu sudah baik. 

Tinggalkan status sosial ketika berinteraksi dengan tetangga. Hal ini akan membuatmu lebih dihargai dan diterima dalam masyarakat. Demikian nasehat-nasehat yang perlu kita ikuti.

3.  Penghargaan terhadap Lingkungan 

Hidup bermasyarakat sejatinya adalah suatu tantangan. Seorang imam harus menempatkan diri dengan baik di lingkungan sosial. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah prinsip yang dipatuhi dan diterapkan dengan baik. 

Diantara prinsip yang tidak boleh dilupakan adalah penghargaan terhadap lingkungan. Jadilah manusia yang selalu menjaga kelestarian alam. Keseimbangan ekologi dan pelestarian lingkungan merupakan prinsip dasar untuk keberlanjutan hidup bermasyarakat.

 4.  Menerapkan Batasan secara Tegas 

Karena hidup berbaur dengan masyarakat, orang sering lupa menciptakan batasan. Kamu hendaknya mendedikasikan seluruh waktu hanya untuk kepentingan mereka. Sedangkan urusan dan prioritas diri sendiri justru tidak diperhatikan.

Untuk mengelola kehidupan secara bijaksana kamu harus memahami prinsip dasar hidup bermasyarakat. Salah satunya adalah menetapkan batasan secara tegas. Pisahkan antara kehidupan pribadi dan sosial. Keduanya adalah dua hal yang tidak bisa dicampur aduk.

 5. Keadilan dan Kesetaraan

Siap tidak siap, kita diharuskan berbaur di lingkungan masyarakat. Sudah tentu harus bisa menyesuaikan diri dengan baik. Mulai dari cara bersikap sampai bertutur kata. 

Di sinilah kamu harus mengetahui prinsip dasar hidup bermasyarakat. Penting bagi kita untuk menjunjung tinggi keadilan serta kesetaraan. Setiap individu berhak diperlakukan dengan sama tanpa pilih kasih. Saat kamu bisa menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan, keberadaanmu akan lebih dihargai oleh seluruh lapisan masyarakat.

 6.  Menerapkan Solidaritas dengan baik 

Sehebat apapun, kita tidak akan pernah bisa hidup dan mencukupi kebutuhan sendiri. Dalam beberapa hal pasti membutuhkan peran serta orang lain. Mengingat akan kenyataan tersebut, setiap orang termasuk imam harus mampu memahami prinsip dasar hidup bermasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun