Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Resep Jitu agar Awet Muda di Usia 50 Tahun Plus

23 November 2022   09:57 Diperbarui: 23 November 2022   10:05 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang senantiasa menginginkan hal-hal yang baru. Aturan hidup, termasuk aturan kerja pun kini tengah berubah. Manusia dinilai berdasarkan tolok ukur yang baru, tidak hanya berdasarkan tingkat kepandaian, tetapi juga berdasarkan seberapa baik kita mengelola diri sendiri dan berelasi dengan orang lain. Termasuk didalamnya seni merawat diri menjadi nilai jual tersendiri dalam dunia kerja dewasa ini.

Daniel Goleman dalam bukunya "Working With Emotional Intelligence" (1999) mengatakan Kecakapan Emosi adalah kecakapan hasil belajar yang didasarkan pada kecerdasan emosi dan karena itu menghasilkan kinerja menonjol dalam pekerjaan (1999:39).

Menarik bahwa Goleman mengambil contoh kecakapan seorang pramugari. Ia istimewa dalam hal 'pengaruh'. Seorang pramugari mampu membuat penumpang menanggapi apa yang dikehendaki. Intinya ada dua yakni empati yaitu kemampuan membaca perasaan orang lain; dan ketrampilan sosial yaitu kemampuan mengelola perasaan orang lain dengan baik.

Seorang pramugari yang cantik dan awet muda itu memiliki kemampuan untuk melayani pelanggan dan menangani impuls dan emosi pelanggan.

Dalam hal ini penulis juga setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Daniel Goleman di atas, termasuk contoh yang diberikan itu. Awet muda merupakan dambaan setiap orang, apalagi mereka yang sedang berada dalam dunia kerja. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seseorang ketika bertemu teman lama dan kata-kata yang diucapkan bunyinya, "Wah, kamu ni tetap awet ya!" Atau seorang guru atau dosen, ketika bertemu mantan murid atau mahasiswanya mengatakan, "Bapak/ibu masih tetap awet muda ya!" Biasa jawabannya berupa basa-basi saja, "Oh, begitukah?" atau "Ah, biasa saja kok!" pada hal senangnya bukan main, karena baru saja mendapatkan energi positif dari kata-kata pujian itu. Dan hatinya pun berbunga-bunga...

Rahasia Awet Muda

Ketika bertemu seseorang yang kelihatannya 'awet muda' pada hal usianya tidak muda lagi misalnya sudah di atas kepala 5 alias 50 tahun, entah basa-basi atau betul-betul ingin tahu rahasianya selalu bertanya,"rahasianya apa ya supaya awet muda?" Dan setiap orang yang kita jumpai dan tanyai tentang rahasia awet muda, pasti akan menyampaikan resep atau rahasianya masing-masing.  Mengapa usia 50 tahun ke atas dianggap tidak muda lagi?

Dalam Alkitab (=Kitab Sucinya umat Kristiani), usia 50 tahun dianggap sebagai usia yang sudah harus dibebaskan dari pekerjaan:

Tuhan berfiman kepada Musa: "inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur duapuluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan, tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi" (Bil 8: 23-25).

Demikian pun dalam Kitab Mazmur, Nabi Daud mengatakan bahwa  masa hidup manusia tujuh puluh tahun dan jika kuat delapan puluh dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan (Mzm 90:10).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun