Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mari Mengisi Sumpah Pemuda dengan Hidup Hari Ini

28 Oktober 2022   11:37 Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:46 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semangat Sumpah pemuda (sumber: suarakalbar.co.id)

Sumpah Pemuda:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Itulah isi sumpah yang dihasilkan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Yang menarik dari Sumpah Pemuda ini adalah bahwa pada waktu itu 94 tahun silam, belum ada Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun para pemuda sudah dengan gigih dan berani menyatakan berbangsa yang satu yaitu Indonesia. Pada hal kita tahu bersama bahwa pada saat kedatangan mereka menghadiri Kongres Pemuda II pada tanggal 27 sampai dengan 28 Oktober 1928 di Jakarta itu mereka berasal dari berbagai pulau suku, bangsa dan bahasa. 

Kita juga bisa merasakan betapa sulitnya pada awal perjumpaan mereka. Bayangkan saja dengan bahasa Indonesia yang mungkin masih tertatih-tatih, mereka para pemuda yang gagah perkasa itu menyatakan kebulatan tekad mereka.

Di bawah pimpinan pemuda Soegondo Djojopoespito yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Kongres Pemuda II berhasil merumuskan ikrar tritekad mereka: tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Ikrar tersebut kelak kita kenal hingga saat ini yaitu Sumpah Pemuda.

Sebagai generasi muda bangsa sekarang, kita tidak bisa membayangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin mereka alami sebelum akhirnya sampai di Jakarta. Perjuangan mereka untuk menghadiri kongres pemuda tersebut. Perjalanan darat yang masih sulit. Apalagi transportasi laut yang mungkin cukup memakan waktu. Namun itu semua tak dianggapnya sebagai tantangan, tetapi menjadi pemicu sekaligus pemacu menuju persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia.

Dari catatan sejarah, kita membaca bahwa pada rapat pertama Kongres yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 itu bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yaitu di Gereja Katedral Jakarta sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun