Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Pagar Indah dari Bambu untuk 17 Agustusan, Tanpa Harus Menebang Pohon

8 Agustus 2022   09:16 Diperbarui: 8 Agustus 2022   09:20 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat pagar indah dari bambu (foto:dokpri).

Ada banyak cara untuk mengungkapkan kecintaan kita pada bangsa dan negara. Menjelang hari ulang tahun kemerdekaan, 17 Agustus, di mana-mana masyarakat melakukan berbagai kegiatan untuk menyongsong hari kemerdekaan tersebut. 

Ada yang melakukan pertandingan bola sepak antar wilayah. Ada yang mengadakan lomba karaoke antar kelompok masyarakat. Dan ada juga berbagai kegiatan lain, sekedar mengisi hari-hari persiapan menjelang haul kemerdekaan itu.

Salah satu persiapan menyongsong perayaan 17 Agustusan adalah membuat pagar indah atau di Timor sering disebut 'Pagar Lari".

Pada hari Minggu, tanggal 10 Juli 2022 yang lalu, masyarakat Dusun Batu Merah B, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang terletak di Tugu Selamat Datang di Kota Atambua, Kota Perbatasan mengadakan rapat bersama antara Kepala Dusun dan seluruh anggota masyarakat Dusun Batu Merah B.

Dalam rapat tersebut, selain membahas hal-hal yang berkaitan dengan usaha-usaha memberdayakan masyarakat  untuk mencapai  kesejahteraan, satu hal yang juga menjadi agenda rapat ini adalah persiapan 17 Agustus 2022. 

Kepala Dusun Batu Merah B, Marianus Dini dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh masyarakat Dusun Batu Merah B untuk membuat pagar indah atau pagar lari untuk memperindah lingkungan dalam rangka merayakan 17 agustusan.

Pagar Indah atau Pagar Lari, apakah mesti tebang pohon?

Seorang tokoh masyarakat di Dusun Batu Merah B angkat bicara. 

"Untuk membuat pagar indah atau pagar lari untuk memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022 ini, saya harap kita tidak boleh menebang pohon. Mengapa? Karena kita tanam pohon butuh waktu untuk dia tumbuh hingga besar. Sementara kalau kita tebang pohon, kita tidak butuh waktu banyak. Tapi konsekuensinya sangat besar untuk kerusakan lingkungan", kata Bapak Timo.

Harapan bapak Timo diamini oleh semua peserta rapat.

Mereka lalu secara beramai-ramai bertanya, "kalau tidak tebang pohon atau kayu, kita mau buat pagar pakai apa?"

Bapak Timo menjawab bahwa ada beberapa cara untuk tetap membuat pagar indah, tanpa harus menebang pohon. Beberapa cara ditawarkan bapak Timo sebagai berikut:

1. Membuat pagar indah dengan menggunakan bambu 

Seorang peserta menimpali dengan pertanyaan, "Apakah bambu tidak termasuk pohon, apakah untuk menggunakannya kita tidak menebangnya?"

Bapak Timo menjelaskan bahwa memang benar, bambu juga termasuk pohon dan untuk menggunakannya sebagai pagar, kita mesti menebangnya. Akan tetapi bambu  memiliki kelebihan dari pohon lainnya. Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas.

Ada banyak sekali jenis bambu seperti betung, aur, buluh, ada yang besar dan ada yang kecil.

Bambu juga memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia.

Dan satu keunggulan yang ada pada bambu adalah semakin ditebang atau dipotong, ia semakin bertumbuh subur.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan pohon atau kayu. "Kita menebang bambu hari ini, akan tumbuh tunas atau anakan baru. Tetapi bila kita tebang pohon hari ini, kita harus menanam pohon pengganti. Dan dia baru akan menjadi besar butuh waktu bertahun-tahun. Maka lebih baik kita membuat pagar dengan menggunakan bambu saja", tandas bapak Timo.

Usul tersebut diterima dan semua masyarakat sepakat, mulai tahun 2022 dan seterusnya, bila mau membuat paga lari atau pagar indah, kita tidak boleh menebang atau memotong kayu atau pohon, tetapi menggunakan bambu saja.

2. Membuat pagar indah dari kayu kering atau bekas.

Selain pagar indah dengan menggunakan bambu, bapak Timo juga menganjurkan untuk hanya menggunakan kayu kering atau kayu bekas. Menurut bapak Timo, apabila masyarakat tidak mempunyai banyak bambu untuk membuat tiang pagar, masyarakat juga hanya boleh menggunakan kayu yang sudah kering atau kayu bekas sensor untuk membuat tiang pagar indah. Dengan demikian kita menghindarkan diri dari kecenderungan untuk menebang pohon.

3. Membuat pagar indah dengan menanam batu

Ada juga cara lain untuk menata lingkungan yang indah dan asri menyongsong 17 Agustusan. Salah satu cara itu adalah dengan menanam batu di sepanjang kintal atau depan rumah. Setelah itu, orang bisa berkreasi dengan melakukan pengecatan berwarna warni. 

4. Membuat pagar indah menggunakan tembok atau semen.

Cara membuat pagar indah yang lebih permanen adalah dengan tembok atau semen. Bila semua masyarakat mampu, maka boleh membuat pagar indah menggunakan semen atau tembok yang lebih indah dan permanen. Namun untuk ukuran masyarakat Dusun Batu Merah B yang rata-rata adalah petani dan karyawan swasta, maka mereka lebih memilih membuat pagar indah dengan menggunakan bambu.

Ada beberapa keuntungan dengan membuat pagar indah dari bambu, yakni 

pertama, tidak melakukan penebangan pohon, sehingga tidak mengurangi jumlah pohon-pohon yang ada. 

Kedua, dengan menebang bambu, akan semakin membuat tanaman bambu semakin subur.

Ketiga, pagar dari bambu yang dibuat dengan ukuran yang sama kemudian dicat dengan warna yang sama akan terlihat indah dan menawan.

Pesan untuk seluruh masyarakat yang merayakan 17 Agustusan: 

*Kita dapat merayakan dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI dengan berbagai cara misalnya dengan mempersiapkan pagar indah, namun tidak selamanya dengan menebang pohon. 

*Membuat pagar indah dengan menggunakan bambu adalah sebuah pilihan yang tepat. Tetapi yang paling penting dalam merayakan ulang tahun kemerdekaan RI ke-77 adalah dengan menanam pohon demi kehidupan. 

*Kita tidak boleh menebang pohon untuk membuat pagar indah yang hanya untuk memperindah suasana menyongsong 17 Agustusan, namun menyebabkan panas atau banjir karena ketiadaan pohon untuk beberapa waktu yang lebih lama.

Demikianlah bebepa pokok pikiran sebagai sumbangan menghadapi perayaan 17 Agustus 2022. Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-77.

Atambua, 08.08. 22

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun