Tetapi ubi itu tak tercabut juga. Sekarang anjing harus meminta bantuan pada kucing, anggota rumah yang lain, yang selalu dikejarnya dan yang dianggapnya rendah. Melihat anjing yang selalu merasa diri superior itu meminta bantuannya, harga diri si kucing lalu bangkit. Dia bersedia membantu.Â
Tetapi sekali lagi ubi itu tak tercabut juga. Kucing lalu meminta bantuan pada tikus, anggota rumah terakhir. Betapa takutnya tikus ketika menyadari bahwa kucing inilah yang telah memakan suaminya.
 'Apakah saya juga akan dimakannya?', tanya tikus itu dalam hati. Tetapi tikus ini sudah memakan sebagian besar Kitab Suci milik kakek Lev termasuk kata-kata rasul Paulus kepada umat di Roma: 'Kalau musuhmu lapar berilah dia makan' (12: 20). Maka dalam satu momen 'lupa diri' tikus itu bersedia membantu juga.Â
Maka sekarang di sekitar ubi kayu itu berdiri kakek Lev, nenek Natalya, cucu Natasya, anjing, kucing dan tikus. Hanya dengan kerja sama semua anggota rumah barulah ubi kayu itu dapat tercabut.Â
Maka malam itu semua mereka merayakan pesta besar. Tikus pun ikut dalam perjamuan. Dan tidak ada kata-kata kutukan yang dikeluarkan ketika nona Natasya memecahkan piring yang dilapnya: "Mereka rupanya sudah belajar dari pengalaman kerja sore hari itu".*** (Tim APP KA)
PESAN UNTUK HIDUP:
1. Â Hidup di tengah dunia yang penuh dengan persoalan dan tantangan ini banyak solusi ditawarkan. Namun yang dibutuhkan sekarang hanyalah keterbukaan, kerja sama dan ketekunan dalam menapaki lorong-lorong kehidupan di dunia ini.
2. Â Ketika setiap orang dengan terbuka mengakui kelebihan orang lain, membangun kerja sama dan tekun melakukan misinya, niscaya kehidupan menjadi aman, tentram dan bahagia.
3.  Kata Alkitab: "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian" (Amsal 9: 10)
4. Â George Bernard Shaw (1856-1950) berkata: "Manusia lebih mudah runtuh karena pujian dari pada berkembang karena kritik".
Atambua, 18 Oktober 2021