Mohon tunggu...
Yorif Alfa Ramadhan
Yorif Alfa Ramadhan Mohon Tunggu... -

Pemuda asli Wonosobo Pecinta Traveling, yang menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dengan Program Studi Ilmu Komunikasi, Angkatan 2015, dan NIM 15730097... Yoroshiku Onegaishimasu..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Tahun Baru Bersama Mie Ongklok Khas Wonosobo

2 Januari 2016   22:50 Diperbarui: 2 Januari 2016   22:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="image source : www.google.co.id"][/caption]

Selamat tahun baru 2016 untuk kita semua, dua hari sudah terlewati di tahun ini. Bagaimana anda menikmati liburan tahun baru kali ini? Berwisata? Berpesta kembang api? Menonton film? Hangout bersama teman-teman? Atau makan malam bersama keluarga kah? Atau hanya di dalam kamar memandang layar monitor kah?. Yang manapun anda lakukan semoga menjadi langkah awal yang baik untuk menjalani tahun 2016 ini dan menjadi lebih baik dari tahun lalu.

Saya memiliki kisah tersendiri di malam tahun baru lalu dengan menghabiskan waktu di kampung halaman saya di Wonosobo. Setelah Menjadi Mahasisa UIN Sunan Kalijaga selama kurang lebih empat setengah bulan, akhirnya ada kesempatan untuk kembali ke kampung halaman sembari menikmati liburan tahun baru selama 2 minggu.

Kalau Jogja punya Gudeg-nya yang khas, maka Mie Ongklok menjadi andalan kuliner Wonosobo. Mie Ongklok merupakan salah satu makanan populer khas Wonosobo. Kuliner yang rasanya unik dan lezat ini begitu memanjakan lidah para pengunjungnya, apalagi jika dinikmati saat hujan atau cuaca dingin mengingat wonosobo adalah wilayah pegunungan.

Pada malam tahun baru kemarin, saya beserta rekan-rekan yang juga senasib seperti saya, menjadi seorang perantau yang telah lama tak kembali ke kampung halaman, memutuskan untuk melewati malam tahun baru dengan menikmati hangatnya Mie Ongklok. Daripada membuang uang untuk membeli kembang api, akan lebih baik bila digunakan untuk mengisi perut.

Ada beberapa Warung Mie Ongklok yang terkenal di Wonosobo seperti, Mie Ongklok Longkrang, Mie Ongklok jalan A.Yani, dan masih banyak lagi. Saya dan kawan-kawan memilih Mie Ongklok Jalan A.Yani karena Lokasinya berada di pusat kota dan cukup dekat dari rumah. Setelah berkumpul di rumah saya, kami berangkat dengan berjalan kaki pada pukul 9 malam, ada hal-hal unik tersendiri dari berjalan kaki yang tidak bisa ditemukan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Menikmati jalanan malam Kota Wonosobo yang dingin, ditemani gemerlap lampu-lampu kendaraan yang berlalu lalang. Terangnya bulan dan butiran bintang di langit, membuat suasana semakin asik.

Hingga sampailah kami di Jalan A.Yani tempat warung Mie Ongklok berada. Mie Ongklok A.Yani berupa warung tenda dengan gerobak dorongan lengkap dengan peralatan dapurnya. Meski hanya warung sederhana, Mie Ongklok disini lezat luar biasa dan menjadi incaran wisatawan, khususnya wisatawan dari luar daerah yang menghabiskan malam tahun baru di Kota Asri ini. Tiap malam pada jam buka, Mie Ongklok A.Yani selalu dipenuhi pengunjung dan pada saat itu pula kami harus rela mengantre beberapa menit untuk mendapatkan bangku dikarenakan membludaknya jumlah pengunjung. Akhirnya kami memutuskan untuk menyantap Mie Ongklok dengan duduk lesehan yang berada diluar tenda. Mie Ongklok A.Yani bisa dinikmati tanpa merogoh saku dalam-dalam, cukup dengan Rp 5000 untuk satu porsi Mie Ongklok dan Rp 15.000 untuk satu porsi sate, untuk gorengan tempe kemul bisa dinikmati Rp 500/buah, maka hanya dengan Rp 20.000 plus berapa banyak gorengan yang anda makan anda sudah bisa menyantap Mie Ongklok sampai puas.

Dengan duduk lesehan, tidak mengurangi kenikmatan Sajian khas Mie Ongklok dan malah justru membuat suasana menjadi lebih bersahabat. Sembari bercengkrama tentang kehidupan masing-masing di dunia perkuliiahan dan dunia kerja, suap demi suap, tusuk demi tusuk sate dihabiskan tanpa sadar bahwa sepuluh menit kemudian sudah saatnya mengganti lembar kalender dengan kalender  tahun 2016. Tanpa menyadari hal itu, kembang api mulai disulut dan bermekaran dari berbagai arah. Apalagi dari Alun-alun Wonosobo  yang digelar pertunjukkan kempang api tahunan. Dentuman-dentuman menggelegar dan memaksa kami bersuara lebih keras untuk berbicara satu sama lain, pedaran cahaya warna-warni bergantian menghiasi gelap langit malam, detik demi detik dirasakan akan berakhirnya tahun 2015, dan dimulainya tahun 2016. Momem menikmati tahun baru bersama teman-teman menikmati Mie Ongklok merupakan pengalaman yang luar biasa berharga dan akan terus terkenang dalam memori.

tahun ini menjadi tahun yang baik bagi kita semua, tahun yang bermanfaat, tahun yang lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnya. Karena makna tahun baru itu bukan dari bagaimana kita merayakannya, namun bagaimana kita bisa merubah diri menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun