Susi menulis : Â Bpk Doctor Dasco, sebelum bicara di public, cek dr sisi tata kelola uang negara ttg charter pesawat pribadi, ada pelanggaran pk doctor bisa minta yg berwenang untk periksa. Pak Doctor mestinya tahu ada brp kali saya kasih tumpangan pesawat pribadi orang KKP jg lobster sitaan
Netizen pun ramai-ramai mendukung sikap Susi seraya menghujat Sufmi Dasco dan Edhy Prabowo. Bahkan hashtag Tenggelamkan Edhy Prabowo menjadi trending topic di Twitter.  Sayangnya, hingga saat ini Sufmi belum memberi tanggapan terkait tantangam Susi.
Kita berharap Menteri Edhy Prabowo tidak melegalkan ekspor benur hanya karena alasan maraknya penyelundupan dan masih belum adanya alat pembiakan lobster. Â Dengan adanya larangan penangkapan benur, sebenarnya lobster akan besar dengan sendirinya di laut. Artinya tidak perlu alat pembiakkan.
Yang dibutuhkan saat ini justru pengawasan ketat untuk menghentikan penyelundupan dan juga pengawasan terhadap nelayan yang melanggar larangan tersebut. Toh, pada akhirnya nelayan juga yang diuntungkan ketika kelak menangkap lobster ukuran besar yang memiliki harga jual tinggi.
Selama menunggu sampai  lobster siap panen, KKP dapat membantu nelayan dengan memberikan stimulan ekonomi agar dapurnya tetap mengebul. Â
Ingat, saat kampnye di Pilpres 2014 dan juga 2019, calon presiden Prabowo Subianto bertekad akan menyelamatkan laut Indonesia dari mafia. Prabowo, yang saat ini  menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju, mengungkap dalam buku "Paradoks Indonesia", pencurian ikan di laut telah merugikan negara hingga ribuan triliun.
Kini setelah kadernya mendapat kesempatan untuk mewujudkan tekad itu, apakah elok jika kemudian malah membuat kebijakan yang memanjakan para pencuri yang telah menguras kekayaan laut kita?
Salam @yb