Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jadi Pengacara Jokowi, Strategi Politik atau Luapan Sakit Hati Yusril? Ini Jawabannya

7 November 2018   09:19 Diperbarui: 7 November 2018   14:30 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusril Ihza Mahendra. Foto: KOMPAS.com/Achmad Faizal

Mengapa demikian? Salah satunya karena basis suara PBB sangat sempit yakni eks pengikut dan simpatisan Partai Masyumi yang pernah berjaya di masa orde lama namun kemudian dibubarkan oleh Presiden Soekarno. Sayangnya, saat ini suara Masyumi terpecah ke beberapa partai lain terutama PAN dan PKS.

Satu-satunya jalan untuk dapat melawati angka kutukan 3 persen, dan bila mungkin 4 persen, hanya dengan membuka diri terhadap suara kaum Islam nasionalis yang selama ini lebih banyak menyalurkan aspirasi politiknya melalui PDIP. 

Penguatan suara Islam di tubuh PDIP yang ditandai dengan pembentukan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dapat menjadi sinyal positif bagi PBB untuk mencoba melakukan pendekatan.

Jika pun gagal mendapat cipratan suara, minimal PBB "aman" dari labelisasi pendukung khilafah yang menguat setelah Yusril menjadi pengacara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)- yang kini sudah dibubarkan pemerintah.

Akankah perjudian politik Yusril dengan menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf akan berbuah manis untuk PBB? Meski peluangnya sangat kecil, namun kita patut mengapresiasi ikhtiarnya.

Salam @yb 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun