Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Melihat Berbagai Fenomena Sosial Melalui Film Animasi

16 Juli 2021   23:49 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:48 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan film The Breadwinner | Sumber: Cartoon Saloon via Chicagoreader.com

1. Wall-E (2008)

Wall E| Sumber: Disney Pixar via Kapanlagi.com
Wall E| Sumber: Disney Pixar via Kapanlagi.com
Tentu saja kita pasti mengenal cerita robot kecil pemungut sampah yang satu ini. Selain karena wujudnya yang lucu dan hampir tak ada dialog di sepanjang film, animasi yang diproduksi dan didistribusikan Disney-Pixar 13 tahun yang lalu tersebut dengan jelas memberikan gambaran betapa mengerikannya kondisi dunia apabila manusia diliputi keserakahan, konsumerisme tak terkendali, serta ketidakpedulian terhadap kondisi lingkungan.

Bumi menjadi kolam sampah raksasa yang pada akhirnya tak lagi bisa ditinggali dan dinikmati. Cerita petualangan dan kisah cinta wall-E dengan robot lainnya mungkin hanyalah pemanis. Namun gambaran mengerikan dunia yang diliputi sampah jelas merupakan pesan implisit yang sangat baik disampaikan kepada para penontonnya.

2. Up (2009)

Up| Sumber: Disney Pixar via Movies.disney.com
Up| Sumber: Disney Pixar via Movies.disney.com
Up juga menjadi film animasi yang diproduksi dan didistribusikan oleh Disney-Pixar 12 tahun yang lalu. Sebuah animasi yang tak hanya cantik secara visual namun juga dalam dari sisi penceritaan.

Up dengan jelas menggambarkan fenomena sosial dalam dua sisi. Sisi internal dalam diri Carl yang menua dalam kesendirian dan belakangan menyadari bahwa petualangan sejati dalam hidup ini adalah memiliki hubungan baik dengan orang lain dan sebisa mungkin mempertahankannya sebelum menyadari kebaikannya setelah orang itu tiada.

Sementara dari sisi eksternal adalah gambaran kondisi lingkungan modern yang cukup toxic, tidak berpihak pada yang lemah, dan betapa dunia lebih menghargai pembangunan gedung bertingkat dibanding sejarah dan kebahagiaan warga atas tanah yang mereka miliki.

3. The Breadwinner (2017)

The Breadwinner | Sumber: Cartoon Saloon via Independent.co.uk
The Breadwinner | Sumber: Cartoon Saloon via Independent.co.uk
Film animasi 2D yang diproduseri oleh Angelina Jolie ini begitu gamblangnya menceritakan kondisi Afghanistan yang dikuasai Taliban, melalui kacamata seorang gadis berusia 11 tahun, Parvana, yang terpaksa harus menjadi breadwinner (seseorang yang mencari uang untuk keluarganya) di tengah kondisi perang yang mencekam.

The Breadwinner begitu realistis karena kita diajak untuk merasakan ketakutan, kebingungan, sekaligus keberanian Parvana yang terus berkembang dari awal hingga akhir cerita. 

Selain itu kita juga diajak untuk melihat bagaimana kebudayaan wanita Afghanistan dan betapa setiap pengorbanan yang mereka lakukan bagi keluarganya menjadi terasa begitu penting sekaligus haru dan menyentuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun