Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Greenland", Ketika Kemanusiaan Diuji di Tengah Bencana Alam

23 November 2020   17:37 Diperbarui: 27 November 2020   16:07 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imdb.com
Imdb.com

Yang membuat penulis senang menyaksikan Greenland adalah bahwasanya film ini menawarkan hal yang berbeda di tengah narasi bumi terancam bahaya yang terasa repetitif. Ya, unsur kemanusiaan lebih ditekankan melalui sisi psikologis manusia dalam mengahadapi bencana skala besar yang tak mampu diprediksi siapapun itu.

Penulis film ini yaitu Chris Sparling cukup piawai dalam memainkan emosi penonton. Hal yang sebelumnya sudah pernah ia sajikan melalui film yang membuat kita phobia akan ruang sempit, Buried(2010).

Chris nampak menjadi pelengkap bagi sang sutradara, Ric Roman Waugh, yang sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan Gerard Butler di film Angel Has Fallen. Melengkapi gaya penyutradaraannya yang bisa dibilang tak ada yang spesial.

Sumber: fortressofsolitude.co.za
Sumber: fortressofsolitude.co.za
Penulis sangat senang dengan bagaimana gambaran respon orang-orang yang tak terpilih terhadap mereka yang terpilih, pun sebaliknya. Ego dan logika terkadang memang harus lebih berkuasa di tengah kondisi yang serba tidak menentu tersebut meskipun memang terasa cukup menyakitkan bagi kedua belah pihak.

Hal yang memang dengan apik dibangun sejak awal film ini hingga klimaksnya kemudian menyebabkan terjadinya pertikaian hingga kematian yang sebenarnya tidak diinginkan. Di sini unsur kemanusiaan benar-benar diuji.

Singkatnya, film ini mampu menangkap suasana chaos, mencekam, dan ketidakberdayaan manusia terhadap situasi mengerikan tersebut di sepanjang 2 jam durasi filmnya. Membuat kita tak berfokus pada kehancuran dunia karena tabrakan komet belaka, melainkan bagaimana perubahan sifat manusia itu nyata adanya dan teruji dalam setiap situasi sulit yang melanda hidup mereka.

Penutup

Deadline.com
Deadline.com

Greenland sebenarnya masih memiliki cerita yang tak jauh berbeda dengan disaster movie lainnya. Hanya saja lebih banyak porsi drama kemanusiaannya itulah yang membuat film ini cukup berbeda dan tampil segar.

Penulis cukup menyayangkan endingnya yang terkesan membuat film ini tak mendapatkan klimaksnya. Karena sebenarnya ada bagian yang jika sang sutradara mengakhirinya di situ bisa berpotensi menghasilkan cliffhanger atau ending multi tafsir yang menarik. Ya, sekadar opini penulis saja heuheu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun