Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Godzilla: King of The Monsters", Sekuel Epik dalam Parade Visual Efek Spektakuler

30 Mei 2019   02:58 Diperbarui: 1 Juni 2019   18:28 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

| Sumber: Empireonline.co.uk
| Sumber: Empireonline.co.uk
Godzilla: King of The Monsters justru tampil artistik dengan kombinasi visual efek jempolan dan tone film semacam itu. Membuatnya nampak gagah, kharismatik namun di sisi lain juga mampu tampil intimidatif kala muncul adegan yang memperlihatkan kekuatan Godzilla juga lawannya.

Dengan sajian visual efek yang sangat halus, detail dan megah tersebut, rasanya Godzilla: King of The Monsters sangat layak untuk masuk dalam nominasi peraih penghargaan visual efek terbaik di gelaran Oscar 2020 nanti.

Scoring dan Sinematografi Apik

| Sumber: joe.ie
| Sumber: joe.ie
Musik sejatinya telah menjadi salah satu elemen penting dalam sebuah film. Tanpa musik, film seakan kehilangan identitasnya dan berjalan begitu saja dengan kesepiannya.

Dan pada film Godzilla: King of The Monsters ini, musik yang ditampilkan pun berhasil disajikan dengan begitu baik. Bear McCreary yang sebelumnya pernah menggarap scoring untuk 10 Cloverfield Lane, Battlestar Galactica dan The Walking Dead, mampu menghadirkan sentuhan magisnya pada film ini.

Bear McCreary| Sumber: rollingatone.com
Bear McCreary| Sumber: rollingatone.com
Tak sekadar membangun suasana seru kala berlangsungnya adegan pertarungan, scoringnya pun begitu efektif kala adegan-adegan emosional muncul antar karakternya. Bahkan Godzilla Theme nya terdengar sangat gagah dan meyakinkan.

Sinematografinya pun begitu apik digarap oleh Laurence Sher yang di tahun ini juga bisa kembali kita lihat karyanya dalam film Joker yang dibintangi Joaquin Phoenix. Berbagai teknik pengambilan gambarnya memiliki keunikannya tersendiri dan menjadi satu kesatuan yang kokoh dalam membentuk keseluruhan kisah film ini.

Lemah di Penceritaan Drama

| Sumber: imdb.com/ Warner Bros. Pictures
| Sumber: imdb.com/ Warner Bros. Pictures
Satu hal yang membuat film ini nampak kurang adalah unsur drama antar manusia yang disematkan di tengah-tengah pertarungan kaiju tersebut. Tidak buruk, hanya saja terlalu ringan bagi sekuel yang juga berperan sebagai jembatan ke film monsterverse lainnya.

Sebenarnya, secara konflik film ini hampir sama dengan apa yang disajikan film pertamanya. Hubungan anak dan orangtua di tengah bencana global tetap menjadi isu utama yang diangkat dalam film ini. Namun bedanya, kali ini ditambahkan dengan unsur penghianatan, pengorbanan dan perjuangan yang lebih kompleks dari film pendahulunya.

| Sumber: syfy.com
| Sumber: syfy.com
Namun ternyata hasilnya pun tak baik-baik amat. Banyaknya konflik menyebabkan chemistry antar karakternya berkurang termasuk antara Vera Farmiga dan Millie Bobby Brown yang berperan sebagai ibu dan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun