Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"You", Kisah Cinta Posesif di Antara Tumpukan Literatur dan Realita Media Sosial

5 Maret 2019   16:22 Diperbarui: 5 Maret 2019   22:53 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thriller yang Segar dan Berbeda

Hollywoodreporter.com
Hollywoodreporter.com
Apa yang membuat You menjadi serial televisi yang begitu digemari tak lain karena serial ini menawarkan thriller yang benar-benar fresh. Memang sudah banyak film yang mengisahkan hubungan yang tak hanya posesif namun juga judgemental dan obsesif seperti pada film The Boy Next Door, Obsessed hingga film Indonesia berjudul Posesif. Hanya saja serial ini menawarkan sesuatu yang berbeda karena menawarkan sebuah thriller yang berjalan lambat dan memainkan emosi serta berbagai dugaan dari penonton, episode demi episode.

Beruntung novel ini diadaptasi ke dalam serial televisi bukan film. Karena tentu saja, detail dan perkembangan masing-masing karakter pada novel lebih bisa dimaksimalkan pada serial televisi yang memiliki banyak episode dibanding film yang hanya sekitar 2 jam. Jika saya boleh membandingkan, detail dan dinamika serial ini mirip dengan serial thriller Fargo yang sudah mengudara sebanyak 3 season.

Begitupun pada serial ini. Meskipun sejak awal kita sudah diperkenalkan dengan sosok Joe yang agak bermasalah dengan kepribadiannya, namun dengan cerdasnya serial ini juga membawa kita untuk sedikit bersimpatik kepada tokoh Joe ini. Ada kebaikan dalam dirinya yang sejenak membuat kita berpikir dan bertanya, mungkinkah dia tokoh antagonis utama serial ini?

Collider.com
Collider.com
Namun semakin lama juga semakin jelas bahwa Joe jelas "sakit". Hanya saja kita kembali diberi pertanyaan, mampukah Beck merubah atau justru Joe bisa lebih aneh dari saat ini? Karena hal apa dia bisa seperti itu? Dan tentunya banyak pertanyaan lainnya selagi menyelesaikan season pertamanya.
nytimes.com
nytimes.com
Tak hanya itu, dominannya unsur psikologis thriller pada serial ini membuat You menyajikan suasana mencekam dan menegangkan dengan cukup optimal dan natural. Tak perlu banyak aksi berdarah akibat sayatan benda tajam khas film-film thriller untuk menampilkan suasana kurang nyaman. Cukup dengan dialog dan visualisasi sikap posesif dan judgemental khas Joe Goldberg, suasana fun bisa berubah dengan cepat menjadi menegangkan bahkan mengerikan.

Antara Literasi dan Realita Media Sosial

EW.com
EW.com
Hal menarik lainnya dari serial ini adalah bahwa literasi menjadi semacam tema utama. Selain karena pekerjaan Joe Goldberg yang merupakan seorang manager toko buku, karakter Beck yang merupakan seorang penulis muda dan beberapa karakter pendukung lain yang juga dikisahkan memiliki ketertarikan lebih dalam buku bacaan, membuat serial ini sarat akan bahasan literatur. 

Untuk itulah di sepanjang film kita akan menerima banyak referensi judul bacaan, tampilan cover buku-buku klasik langka, nama penulis populer bahkan quotes dari buku klasik semisal Wuthering Heights, Count of Monte Cristo hingga buku-buku karya Dan Brown. Bahkan narasi yang disampaikan melalui voice over Joe Goldberg di beberapa adegan juga begitu indah dan terkadang cukup romantis. Ya bisa dibilang Joe Goldberg memiliki intelektual literasi seperti Dilan, namun versi dewasa dan psikopat heuheuheu.

Bahkan fenomena writer's block hingga potret negatif industri buku di Amerika benar-benar disampaikan secara blak-blakan di serial ini. Tak hanya sekadar menyampaikan, namun juga sekaligus menyindir banyak penerbit buku yang nakal dan kerap memanfaatkan para penulis pemula. Ya, sepertinya cocok untuk disaksikan kompasianer yang tertarik terjun secara penuh ke industri buku dan penulisan, heuheu.

Express.co.uk
Express.co.uk
Tak hanya itu, sindiran akan ketergantungan manusia modern terhadap media sosial juga menjadi sajian utama serial ini. Bagaimana Joe bahkan Beck mencari tahu satu sama lain hanya melalui media sosial menunjukkan bahwa saat ini kehidupan tiap orang dengan mudahnya diketahui siapapun. Kegiatan stalking juga menjadi kegiatan yang digemari bahkan cenderung candu dan akhirnya membahayakan bagi sebagian orang.

Pun sindiran terhadap kehidupan ganda yang kerap terjadi pada pengguna media sosial juga menjadi sorotan pada serial ini. Bagaimana banyak orang saat ini sibuk menampilkan citra terbaik padahal sebenarnya batinnya tersiksa melakukan hal-hal tersebut karena tak sesuai dengan jati diri. Privasi tak lagi terjaga dan kehidupan tak lagi bisa biasa, hanya demi aktualisasi diri di dunia maya.

Penampilan Brilian Para Pemain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun