Thriller yang Segar dan Berbeda
Beruntung novel ini diadaptasi ke dalam serial televisi bukan film. Karena tentu saja, detail dan perkembangan masing-masing karakter pada novel lebih bisa dimaksimalkan pada serial televisi yang memiliki banyak episode dibanding film yang hanya sekitar 2 jam. Jika saya boleh membandingkan, detail dan dinamika serial ini mirip dengan serial thriller Fargo yang sudah mengudara sebanyak 3 season.
Begitupun pada serial ini. Meskipun sejak awal kita sudah diperkenalkan dengan sosok Joe yang agak bermasalah dengan kepribadiannya, namun dengan cerdasnya serial ini juga membawa kita untuk sedikit bersimpatik kepada tokoh Joe ini. Ada kebaikan dalam dirinya yang sejenak membuat kita berpikir dan bertanya, mungkinkah dia tokoh antagonis utama serial ini?
Antara Literasi dan Realita Media Sosial
Untuk itulah di sepanjang film kita akan menerima banyak referensi judul bacaan, tampilan cover buku-buku klasik langka, nama penulis populer bahkan quotes dari buku klasik semisal Wuthering Heights, Count of Monte Cristo hingga buku-buku karya Dan Brown. Bahkan narasi yang disampaikan melalui voice over Joe Goldberg di beberapa adegan juga begitu indah dan terkadang cukup romantis. Ya bisa dibilang Joe Goldberg memiliki intelektual literasi seperti Dilan, namun versi dewasa dan psikopat heuheuheu.
Bahkan fenomena writer's block hingga potret negatif industri buku di Amerika benar-benar disampaikan secara blak-blakan di serial ini. Tak hanya sekadar menyampaikan, namun juga sekaligus menyindir banyak penerbit buku yang nakal dan kerap memanfaatkan para penulis pemula. Ya, sepertinya cocok untuk disaksikan kompasianer yang tertarik terjun secara penuh ke industri buku dan penulisan, heuheu.
Pun sindiran terhadap kehidupan ganda yang kerap terjadi pada pengguna media sosial juga menjadi sorotan pada serial ini. Bagaimana banyak orang saat ini sibuk menampilkan citra terbaik padahal sebenarnya batinnya tersiksa melakukan hal-hal tersebut karena tak sesuai dengan jati diri. Privasi tak lagi terjaga dan kehidupan tak lagi bisa biasa, hanya demi aktualisasi diri di dunia maya.
Penampilan Brilian Para Pemain