Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karena James Gunn adalah Korban

29 Juli 2018   19:53 Diperbarui: 30 Juli 2018   04:35 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi kasus ini sebenarnya sudah pernah keluar beberapa tahun sebelumnya dan tidak terlihat lagi pasca James Gunn meminta maaf melalui blog pribadinya. Hanya saja, kali ini nampaknya kasus tersebut menjadi perhatian Disney lebih serius, sehingga permintaan maaf James Gunn beberapa tahun lalu pun menjadi sia-sia. Jadi, disini lagi-lagi James gunn jadi korban. Korban berbahayanya media sosial apabila tidak digunakan dengan bijak.

Kegagalan Divisi Human Resources Disney

Selain dari berbagai teori yang muncul, menurut saya pribadi pemecatan James Gunn sendiri tak lain karena adanya kegagalan kinerja dari divisi HRD Disney. Bahkan bukan hanya divisi tersebut, jajaran direksi Disney juga seharusnya patut disalahkan. 

Jika memang masa lalu seseorang yang berhubungan dengan kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak menjadi fokus utama bagi Disney, sudah sepatutnya James Gunn tidak dipilih menjadi sutradara film tentpole Disney sejak awal. Apalagi seharusnya pengecekan setiap isi media sosial calon sutradara untuk film-film mereka bisa dilakukan dengan mudah, mengingat Disney pasti memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan hal tersebut.

Apalagi, kasus ini bukanlah kasus yang baru pertama kali muncul. Jadi seharusnya, Disney sudah memecat James Gunn sejak lama jika alasannya karena nilai yang dibangun Disney untuk anak-anak tidak sesuai dengan apa yang dilakukan James Gunn.

Berhati-hatilah terhadap Tulisanmu

tribunnews.com
tribunnews.com
Meskipun keputusan Disney nampak tidak fair mengingat James Gunn telah meminta maaf dan banyak artis Disney lainnya yang juga memiliki masalah yang tak kalah berbahaya, juga teori tentang adanya faktor serangan balasan terhadap anti-Trump yang nampak menyeramkan, pada dasarnya kasus James Gunn ini menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih bijak terhadap penggunaan media sosial.

Meskipun gagasan awal media sosial adalah memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk bisa berekspresi dan berbagi apapun didalamnya, pada kenyataannya media sosial tetaplah memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. 

Selain dari hak, kewajiban juga informasi sanksi yang muncul di awal pendaftaran untuk dipatuhi pengguna, media sosial pun sejatinya memiliki sanksi tak kasat mata dalam bentuk respon warga net. Dengan beragamnya profil pengguna media sosial, jelas kita tidak bisa memaksa orang lain untuk sejalan dengan apa yang kita ekspresikan pada media sosial kita. 

Untuk itulah, respon warga net seakan menjadi alarm bagi kita untuk memilah jenis postingan apa yang cocok untuk kita bagikan.

Dalam kasus Gunn, jelas menjadi contoh bagi para public figure juga influencer di dunia maya untuk terus membagikan hal yang positif dan bermanfaat bagi para pengikutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun