Mohon tunggu...
Putu Yonata Udawananda
Putu Yonata Udawananda Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor

Merajut asa dengan rangkaian kalimat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilau dan Redup Pamor Eredivisie

23 Oktober 2018   14:03 Diperbarui: 24 Oktober 2018   12:40 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanda adalah sebuah negara yang terletak di Benua Eropa yang sangat dikenal karena kincir angin, tulip, dan benteng bersejarahnya. Berbicara tentang sejarah, di dunia sepakbola, Belanda juga memiliki sejarah yang luar biasa dan sangat dikenal di mata dunia. Juga sebuah kompetisi domestik yang kerap memproduksi pemain-pemain kelas dunia dan klub-klub yang sering menjadi batu sandungan raksasa Eropa. Eredivisie namanya.

Mungkin bagi sebagian orang yang baru-baru mengikuti sepakbola, nama Eredivisie terdengar awam di telinga. Wajar memang, mengingat saat ini Eredivisie hanya menjadi liga peringkat ke-11 terbaik di Eropa, jauh dibawah glamornya Bundesliga, La Liga, apalagi Liga Primer.

Tapi jika sudah mengikuti sepakbola sejak lama, pasti setidaknya tahu atau bahkan pernah mengikuti kompetisi yang satu ini hingga menggemari salah satu klub peserta Eredivisie.

Eredivisie merupakan kasta tertinggi di piramida sepakbola Belanda yang dimulai sejak tahun 1956. Sejak saat itu juga, Ajax menjadi pemegang gelar terbanyak dengan 25 gelar juara Eredivisie, disusul PSV (21 gelar), dan Feyenoord (10). Uniknya, hanya ada lima klub saja yang pernah mengangkat trofi juara Eredivisie. Selain tiga klub diatas, juga ada AZ (2 gelar) dan FC Twente (1).

Jika berbicara tentang prestasi di Eropa, klub Eredivisie memang pernah merasakan gelar juara European Cup (sekelas Liga Champions sekarang) sebanyak tiga kali. Namun, itu semua didapatkan sebelum era 1980-an, sudah sangat lawas.

Selepasnya, klub Belanda hanya menjadi juara UEFA Cup (sekelas Europa League sekarang). Bahkan, gelar juara Eropa terakhir yang dirasakan klub Belanda adalah ketika Feyenoord menjadi juara UEFA Cup pada 2002 silam. Ya, sudah enam belas tahun yang lalu.

Klub-klub Eredivisie memang sempat menjadi klub yang diperhitungkan di Eropa. Namun, seiring berjalannya waktu, kualitas klub Eredivisie semakin menurun dan semakin menghambat klub asli Belanda untuk berbicara banyak di Eropa. Jangankan untuk berbicara, wakil Eredivisie di Eropa malah dikurangi seiring dengan menurunnya kualitas liga

Liga "Pabrik" Calon Bintang

Pada medio 1970-1980an, Liga Belanda dihuni oleh pemain-pemain bintang Belanda yang menjadi tulang punggung Tim Oranye kala itu, seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan masih banyak lagi.

Walaupun sepakbola Belanda sempat mengalami krisis di awal 1980an, mereka menemukan kembali turning pointlewat keberhasilan Ajax yang menjuarai Winners' Cup tahun 1987 dan disusul Timnas Belanda yang berhasil menjuarai EURO 1988.

Di era 1990-2000an, Eredivisie masih konsisten memproduksi bintang muda potensial. Bahkan, di era ini sudah banyak pemain muda yang berasal dari luar Belanda dan berkembang di Eredivisie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun