Semua orang pasti sangat berantusias dengan alam. Apalagi di jaman now, semangat anak muda untuk menikmati alam dan untuk berpose di keindahan alam tersebut sangat tinggi.Â
Pulau Timor tak kalah menawarkan alam yang indah yang wajib dikunjungi bagi kaum pecinta alam. Salah satu pesona alam yang ditawarkan di pulau Timor adalah keindahan cagar alam Fatumnasi dan Batu Marmer Fatumnasi.
Fatumnasi merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke Fatumnasi adalah 3,5 jam (jika dari Kota Kupang) dan jika dari SoE (ibukota kabupaten TTS) membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam.Â
Dari SoE ke Kapan (ibukota Kecamatan Mollo Utara) membutuhkan waktu 30 menit. Dari Kapan ke Fatumnasi yang berjarak kurang lebih 17 KM membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Dari SoE menuju Kapan ada satu tempat yang juga tak kalah menarik untuk menikmati alam yaitu Kilo 12.
Jalan menuju Fatumnasi melewati desa Ajaobaki, yang mana penduduknya sangat ramah seakan dengan gembira memyambut ledatangan wisatawan.Â
Tak sedikit juga yang mengatakan "ah, jalan ke Fatumnasi pasti rusak". Saya mau mengatakan bahwa sekarang jalannya tak semua rusak, hanya ada beberapa bagian yang rusak tapi jalannya kurang menantang dan tak seberapa, kata seorang sodara yang memboncengku.
Cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Hamparan Ampupu (Eucalyptus urophylla) yang menghiasi cagar alam Fatumnasi sepaket dengan udara yang super segar, alam yang begitu tenang, nyaman, teduh disertai sapi-sapi yang seolah senang melihat kedatangan wisatawan.
Bagi saya tempat ini bisa menjadi tempat untuk meferleksikan diri dan bisa menjadi tempat untuk tenangkan hati dan yang pastinya ada inspirasi baru.
Oia Jangan lupa juga untuk bawa bekal. Karena salah satu momen indah di tempat ini adalah bisa menikmati berkat Tuhan ditengah bebarisan ampupu yang hijau sambil mendengarkan bunyi daun-daun yang seakan menjadi alunan musik.