Hasil olahan nira/tuak bisa berupa gula, baik yang cair maupun yang padat sifatnya. Yang cair dikenal dengan sebutan gula air dan yang padat, gula batu. Hasil olahan lainnya adalah: Cuka, dan minuman beralkohol yang kami sebut laru.
Saekase
Sampai tulisan ini selesai aku belum mendapatkan informasi yang meyakinkan tentang nama ini. Bukan artinya secara hurufiah tetapi filosofi yang terkandung di dalamnya. Yaitu mengapa ia dinamai demikian? Informasi filosofis itu yang tidak aku dapatkan.
Secara hurufiah, nama Saekase terbentuk dari kata: Sae dan Kase. Sae artinya naik atau mengendarai dan Kase artinya orang kota. Kalau digabung, Saekase artinya naik orang kota. Kemungkinan maksudnya adalah menumpang di kendaraan orang kota.
Inilah yang kubilang arti secara filosofinya kurang meyakinkan. Tapi biarlah dulu demikian. Minimal ada gambaran untuk Anda, pembaca yang terhormat. Semoga suatu saat aku bisa mendapatkan keterangan yang lebih jelas tentang ini.
Fatukanutu
Kampung ini dinamai demikian karena kondisi alamnya. Yaitu tanahnya yang bertaburan berbatu-batu kecil atau kerikil. Dengan pengungkapan lain, batunya tidak besar. Batu yang tidak tertanam dalam tanah. Bebatuan lepas yang hanya bertebaran di atas tanah. Batu yang bisa dengan mudah dipungut dan dipindahkan. Entah dibuang atau dimanfaatkan.
Bentukan nama itu dari kata: Fatu dan Kanutu. Fatu itu batu, sedangkan Kanutu berarti kecil. Maka, Fatukanutu artinya bebatuan kecil atau batu-batu kerikil. Mungkin ketika para pendahulu kampung itu akan memanfaatkan lahan, mereka mendapati kondisinya berbatu seperti itu sehingga dinamai demikian.
Oelnasi
Oelnasi berada di selatan Fatukanutu. Ia menjadi pusat pemerintahan Desa Oelnasi yang menjadi bagian dari Kecamatan Kupang Tengah. Kondisi alamnya yang menuntun para penghuninya untuk menamainya demikian.
Pembentukan nama kampung ini berasal dari Kata: Oel dan Nasi. Oel itu air dan Nasi, hutan. Jadi Oelnasi berarti air yang ada di dalam hutan. Ia dinamakan demikian mungkin karena penduduk kala itu menemukan air yang berbual-bual di dalam hutan. Sebuah penemuan yang tidak disengaja. Dan di dalam kekaguman keheranannya terlontar terucap kata itu: Oelnasi!