Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Marah Padaku

14 Februari 2023   00:20 Diperbarui: 14 Februari 2023   00:28 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang giliran Maya yang tertegun. Ia memandang Bara dengan tatapan sendu. "Maksudmu?"

"Kita kembali ke titik nol. Jangan ada curiga lagi. Saling mendengarkan dan memahami seperti dulu lagi."

Maya menunduk, hatinya masih pedih. "Jangan marah padaku," ucapnya lagi.

Bara mempererat pelukannya. "Aku yang bersalah menyakiti cintamu. Maafkan, seharusnya aku tak berhak marah padamu. Maukah kamu memberi kesempatan untuk mendengarkan aku? Kita saling mendengar dan memahami lagi seperti dulu."

Maya ragu apa ia bisa. Sedangkan lukanya begitu menganga. Tapi tatapan mata Bara meluluhkan hatinya. Ah, ia memang sangat mencintai pria di hadapannya ini. Cinta itulah yang selalu membuatnya lemah. Memaafkan berkali-kali. Seperti kali ini, ia pun ingin mencoba kembali ke masa itu. Ketika tak ada luka di antara mereka.

Samar-samar terdengar suara roda melindas rel. Maya ketinggalan kereta ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun