Mudik Jadi Berseri Berkat BRI

Mudik jadi hal wajib terutama untuk para perantau. Setelah beberapa tahun terkondisikan untuk dapat menahan diri tidak berpindah tempat karena pandemi, di tahun ini ada kejutan menggembirakan dari pemerintah. Mudik diperbolehkan, alhasil hampir semua orang merencanakan perjalanan keluar kota dengan berbagai armada, termasuk saya sendiri. Beruntungnya ada BRI yang membuat mudah aktivitas saya ketika kepepet.

Setelah beberapa kali gagal memesan tiket kereta melalui aplikasi, akhirnya saya memutuskan untuk datang langsung ke Stasiun Kediri. Jujur, gerah rasanya melihat banyak orang yang pulang kampung, sedangkan saya masih tetkatung-katung. Namun sedikit banyaknya saya bersyukur karena tidak terjebak kemacetan gelombang mudik di awal lebaran. Mungkin ini sebabnya saya kehabisan tiket terus. Bayangkan kalau harus berdiam di tengah jalan dalam bus berjam-jam karena macet, pasti sangat melelahkan.

Hal ini pula yang membuat saya memutuskan untuk mudik menggunakan armada kereta api. Stasiun Kediri tidak begitu besar tapi cukup lengkap. Yang menyenangkannya para petugas di stasiun sangat sigap melayani customer. Seperti saya juga dibantu mencari tanggal kosong untuk mendapatkan tiket. Setelah menemukan tanggal yang cocok saya langsung memesan tiket pulang pergi.

Sayangnya, karena 'gabut' masalah serifikat vaksin booster saya kelupaan menyelesaikan pesanan. Karena baru pertama kali ini lagi naik kereta api selama pandemi jadi saya super teliti dengan segala persyaratannya. Waktu itu ada sedikit kekhawatiran belum keluar sertifikat vaksin booster-nya di aplikasi Peduli Lindungi. Karena sibuk klik sana sini jadinya pesanan tiket di aplikasi hilang dan harus mengulang dari awal. 

tangkapan layar aplikasi BRImo | Dokpri

Untungnya ada petugas yang sigap membantu, saya dibimbing dari awal pemesanan hingga memilih kursi. Masalah datang ketika harus membayar pesanan tiket. Ternyata mini market tempat pembayaran via online lumayan jauh. Dan payahnya lagi saya melakukan kesalahan fatal dengan mengosongkan isi kartu atm BRI, jadi hanya memegang uang tunai. Kebetulan juga saat itu saya sedang demam dan petugas yang membantu saya mengetahui hal itu.

Petugas itu kemudian menawarkan bantuan untuk membayar transaksi digital saya via QRIS BRI miliknya. Tentu saja saya senang karena tertolong. Kesalahan mengosongkan isi ATM membuat saya jadi lebih hati-hati. Saya pastikan saldo di ATM cukup untuk perjalanan mudik nanti.

Alhamdulilah perjalanan mudik saya lancar. Saya tiba di Bandung di tanggal yang telah ditentukan pagi-pagi sekali. Masalah datang ketika saya sadar uang cash di dompet tidak cukup  untuk naik angkot. Akhirnya saya isi aplikasi ojek online saya menggunakan BRImo. Setelah sampai di komplek saya bergegas mengambil uang cash via BRI Link yang ada di depan komplek.

Berkat BRI transaksi selama mudik jadi cepat dan aman