Mohon tunggu...
Yogy Putrajaya
Yogy Putrajaya Mohon Tunggu... -

Arek Suroboyo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelajaran dari Meracik Kopi

7 September 2015   11:27 Diperbarui: 7 September 2015   12:21 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="cdn.tempo.co"][/caption] Sudah kukenal yang namanya secangkir kopi sejak aku berusia sekitar 4-5 tahun. Sejak masih sekolah TK. Yap, thanks to my alm. granma yang sudah mengenalkan secangkir kenikmatan yang harum menghangatkan itu. Dan sampai sekarang kopi selalu menjadi teman sejati untuk bersantai setelah melewati hari. 

 

Dan tentu saja, seorang penikmat kopi harus tahu bagaimana cara meracik kopi. Bahkan mungkin punya cara "tersendiri" untuk meracik kopi agar terkesan lebih spesial. 

 

Untuk saya sendiri, saya punya SOP (Standard Operational Procedure) tersendiri untuk urusan meracik kopi. Yang sebenarnya cara saya ini mengikuti cara yang dianjurkan oleh artikel ini. Tapi saya modifikasi sendiri, tentunya agar kopi racikan saya terasa spesial, tidak seperti kopi buatan orang lain. Beda koki beda rasa masakan, kurang lebih seperti itu analoginya. 

 

Kopi racikan saya ini saya beri nama kopi 33. Haha, alasannya akan segera anda ketahui setelah anda baca SOPnya. Langsung saja saya bagikan, baca dengan seksama: 

 

  1. Masak air biar mateng, hehe. Setelah mateng/mendidih, matikan kompor dan biarkan air yang mendidih tersebut selama kurang lebih 3 menit. Tujuannya ya supaya kopi diseduh dengan air yang tidak mendidih, tapi air yang panasnya sekitar 90-an derajat celcius. Alasannya pasti sudah tahu kalau sudah baca artikel yang saya bagikan diatas.
  2. Sambil menunggu selama 3 menit tersebut, tuangkan kopi dan gula sesuai selera. Berhubung ini SOP saya dalam meracik kopi, saya biasa menggunakan takaran 3 sdt kopi + 3 sdt gula = 1 cangkir kopi.
  3. Kalau sudah 3 menit, tuang air panas secukupnya ke cangkir berisi kopi dan gula tadi. And wait, jangan langsung diaduk. Diamkan dulu selama 3 menit.
  4. Setelah didiamkan selama 3 menit, baru aduk sebanyak 33 kali. Dengan cara 11 kali adukan berhenti sejenak, lalu diteruskan 11 kali lagi dan berhenti, dan diteruskan 11 kali lagi.
  5. Voila !!! Secangkir kopi siap dinikmati :).

Gimana ??? ribetkan cara saya untuk meracik kopi, hehe. Urutan prosedur diatas adalah karangan saya sendiri, dan hasilnya benar-benar sesuai dengan selera saya. Kopi yang harum, yang tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit. Mungkin, dari cara yang saya paparkan diatas, ada cara yang lebih baik, cara yang lebih menghasilkan kopi yang lebih harum dan sedap dari para master pecinta kopi tentunya. Tapi saya yakin, saya percaya, kalau kopi racikan saya tak kalah enak. 

 

Ya, saya percaya, itulah sebenarnya inti dari kenikmatan kopi hasil racikan saya. Karena saya percaya, cara yang saya gunakan, detail-detail dalam peracikannya, bisa menghasilkan kopi yang enak. Disinilah saya belajar, tidak hanya dalam hal meracik kopi, dalam hal-hal lain pun, kita haruspercaya atas apa yang akan lakukan. Percaya kalau apa yang akan kita usahakan, akan menghasilkan apa yang kita inginkan. Karena rasapercaya ini akan memberikan sugesti kepada kita, hingga kita mengusahakan yang terbaik untuk apa yang kita inginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun