Mohon tunggu...
Yogik Septiawan
Yogik Septiawan Mohon Tunggu... Seniman - Pegiat Sastra Indonesia

S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Indonesia Emas 2045 Terwujud?

20 April 2022   22:03 Diperbarui: 20 April 2022   22:14 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Aksi Mahasiswa di Depan Balai Kota Surabaya 2022

Protes juga disuarakan terhadap RUU Pertanahan dan RUU Pemasyarakatan. Sejumlah RUU tersebut dianggap tak sesuai dengan amanat reformasi. Pada aksi ini menjadi salah satu aksi mahasiswa yang dilakukan secara serentak dengan tagline #reformasidikorupsi. Tidak hanya memenuhi jalanan di tiap daerah, aksi dengan tagline Reformasi Dikorupsi juga menggema di media maya. Protes terhadap pemerintah yang dinilai gagal tersebut tak terlepas dari kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, tidak masuk akal dan malah memperkuat tindak korupsi.          

Tidak asing di telinga kita semua bahwa kasus korupsi di Indonesia sudah menjamur dan sebagai masyarakat senantiasa disuguhkan pemberitaan kasus korupsi yang melibatkan para pejabat pemerintahan, mulai pejabat desa sampai pemerintahan pusat. 

Beberapa kasus korupsi yang menjadi perhatian publik adalah kasus korupsi E-KTP yang mulai terjadi pada tahun 2010. Kasus yang menimbulkan kerugian negara sebesar 2,3 Triliun Rupiah. Kemudian kasus korupsi hambalang, kasus ini  terkait dengan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) yang berada di Hambalang, Bogor, jawa Barat. Akibat dari kasus ini, negara harus menelan kerugian sebesar 706 Miliar Rupiah. 

Baru-baru ini untuk contoh kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19 yang dikenal dengan virus corona juga menyerat beberapa pejabat publik dalam pemerintahan dan masih banyak kasus-kasus korupsi lainnya yang menyeret sejumlah pejabat pemerintahan.

Dengan berbagai problematika tersebut apakah cita-cita Indonesia Emas dapat terwujud? Cermin terwujudnya impian masa depan dapat dilihat bagaimana kondisi masyarakat saat ini, bagaimana kualitas sumber daya manusianya. 

Salah satu impian Presiden Jokowi untuk Indonesia Emas adalah bersih dari prilaku korupsi, impian ini ditulis langsung oleh Presiden Jokowi saat berkunjung ke Merauke. Melihat sikap pejabat pemerintah yang seringkali terlibat kasus korupsi, membuat kita mempertanyakan tentang impian tersebut apakah bisa diwujudkan.

Pembentukan karakter generasi muda

Tantangan yang lebih besar pada saat ini adalah krisis sumber daya manusia terutama dalam krisis karakter. Penguatan karakter generasi muda merupakan langkah kongkrit dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam hal ini Ki Hadjar Dewantara menyebut dengan trilogi pendidikan. Keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi motor pembentukan karakter dan mentalitas generasi emas. 

Penguatan karakter dan mentalitas dapat dilakukan apabila keluarga, sekolah dan masyarakat tersebut melakukan pembentukan karakter secara bersama atau kolaborasi. Sehingga generasi emas Indonesia dapat terbentuk dan mampu mewujudkan impian Indonesia Emas 2045.

Sedangkan generasi emas Menurut Sari (2014), adalah generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.

Dalam mewujudkan Indonesia Emas, maka seluruh elemen masyarakat saat ini secara bersama-sama melakukan pembentukan karakter generasi emas sesuai dengan pilar visi Indonesia Emas 2045. Salah satu pilar dalam rangka pembentukan generasi emas adalah pembangunan SDM dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun