Mohon tunggu...
yogie anggara
yogie anggara Mohon Tunggu... -

Aku suka melihat,mendengar dan melirik kata-kata serta mengucapnya dalam hati atau meneriakinya dengan keras.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NASIB TAHUN BARU ISLAM

26 November 2011   16:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahun baru islam seringkali dilupakan bahkan hanya dianggap angin lalu oleh sebagian besar umat islam di indonesia.Berbeda halnya dengan tahun baru Masehi yang seringkali menjadi peristiwa paling diingat, bahkan dianggap wajib oleh sebagaian orang untuk dirayakan dan diperingati. Semua media,baik cetak maupun elektronik lebih tertarik untuk memantau dan menyoroti proses pergantian tahun baru masehi dibanding Hijriyah sebagai moment yang menarik untuk ditayangkan dan disebarluaskan. Padahal,mayoritas penduduk indonesia beragama islam.Sebenarnya,tahun baru masehi maupun tahun baru islam hakekatnya sama,keduanya merupakan sebuah peristiwa penting dalam perjalanan hidup manusia yang selama satu tahun harus ditutup lembarannya untuk membuka lembaran yang baru lagi. Tradisi kebiasaan,moderinsasi,tingkah laku,keseharian merupakan faktor penentu yang menjadi alasan pembeda masing-masing orang untuk menganggap tahun baru itu penting dan layak diperingati olehnya. Memang,selama ini tidak ada lembaga survey yang melakukan pendataan,seberapa ingat um at islam terhadap tahun baru islam dibanding tahun baru masehi ?. Mungkin hal itu tidak penting,tapi bagi orang islam itu seharusnya perlu.Pasalnya,ada kebiasaan baik yang diajarkan oleh para ulama  menjelang pergantian tahun baru yakni berdo'a pada Allah SWT. Pergantian tahun selayaknya menjadi introspeksi diri untuk melangkah kearah yang lebih baik  di tahun mendatang. Tahun baru masehi mungkin mudah diingat ketika kalender di rumah sudah habis gambarnya.Namun,apa kita tidak menoleh terhadap apa yang dicetuskan oleh Khalifah Umar bin khatab R.A agar umat islam memiliki hitungan tahunnya sendiri.Tak elok rasanya,sebagai muslim kita manafikan bahkan malu memperingati tahun baru islam sebagai bentuk kebanggaan seorang muslim. Do'a pergantian tahun yang diajarkan oleh para ulama di akhir tahun maupun diawal tahun mencerminkan sikap dan tingkah laku seorang muslim sejati menghadapi kefanaan dunia yang penuh dengan tipu daya syaitan dan bala tentaranya. Kenekatan manusia yang diberi jabatan bertindak korupsi adalah bagian dari hasutan syaitan yang wajib diperangi dengan kepasrahan diri atas nafsu syaitan yang menghasut hati. "Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan".(Do'a awal tahun baru) Pada tahun baru islam 1433 Hijriyah yang jatuh pada 27 nopember 2011 Masehi ini selayaknyalah kita mengaca benggalakan diri, sudah ingatkah kita untuk menutup lembaran hati dengan memohon ampunan dan membukanya kembali dengan do'a dan harapan. Sekarang,sudah tahun baru islam ! ingat kan ??!! .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun