Mohon tunggu...
Yoga Wanda Prasetio
Yoga Wanda Prasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Yoga Wanda Prasetio NIM: 42321010054 Prodi: Desain Komunikasi Visual Fakultas: FDSK Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

4 April 2023   21:25 Diperbarui: 4 April 2023   22:08 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Semiotik (Pixabay) 
Ilustrasi Semiotik (Pixabay) 
1
. Pengertian Semiotika

Semiotika adalah studi tentang tanda, lambang, dan makna yang terkandung di dalamnya. Secara sederhana, semiotika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tanda digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi dan bagaimana tanda tersebut dipahami oleh orang-orang dalam masyarakat. Semiotika meliputi studi tentang tanda-tanda dalam bahasa, gambar, musik, film, iklan, dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Tujuan semiotika adalah untuk memahami bagaimana tanda-tanda digunakan dalam komunikasi dan bagaimana makna dapat dihasilkan melalui tanda-tanda tersebut. Semiotika melibatkan analisis dan interpretasi tanda-tanda dalam konteks sosial, budaya, dan sejarah yang relevan. Studi semiotika dapat membantu dalam memahami bagaimana komunikasi bekerja dan bagaimana pesan-pesan dapat dipahami oleh audiens yang berbeda.

2. Semiotika > PENANDA 

                               PETANDA

Dalam semiotika, istilah "penanda" dan "petanda" merujuk pada dua konsep penting yang digunakan untuk memahami sistem tanda dan komunikasi manusia.

Penanda (signifier) adalah bentuk atau manifestasi fisik dari sebuah konsep atau ide yang ingin disampaikan. Dalam bahasa, penanda dapat berupa kata, huruf, atau simbol yang digunakan untuk merepresentasikan suatu konsep atau ide. Sebagai contoh, kata "meja" merupakan penanda dari konsep fisik sebuah meja.

Sementara itu, petanda (signified) adalah konsep atau ide yang ingin disampaikan melalui penanda. Dalam contoh sebelumnya, petanda dari kata "meja" adalah konsep fisik sebuah meja yang ingin disampaikan.

Dalam hubungannya dengan sistem tanda, penanda dan petanda selalu terkait satu sama lain dan membentuk suatu tanda. Sebuah tanda terdiri dari penanda dan petanda yang saling berhubungan untuk membentuk makna tertentu. Misalnya, sebuah lambang berbentuk hati (penanda) dapat merepresentasikan sebuah perasaan cinta (petanda).

Namun, penting untuk diingat bahwa hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional dan dapat bervariasi antara budaya atau konteks yang berbeda. Dalam satu konteks, sebuah penanda dapat memiliki petanda tertentu, sementara di konteks lain, penanda yang sama dapat memiliki petanda yang berbeda. Oleh karena itu, pemahaman semiotika yang baik melibatkan pemahaman yang luas tentang konvensi-konvensi yang terkait dengan sistem tanda dalam budaya tertentu.

3. Prinsip - Prinsip Semiotika

Berikut adalah tiga prinsip utama semiotika:

  1. Tanda adalah suatu entitas yang terdiri dari unsur-unsur, yaitu signifier (penanda) dan signified (yang diacu). Signifier adalah bentuk fisik dari tanda, seperti kata atau gambar, sedangkan signified adalah makna yang terkandung dalam tanda tersebut. Contohnya, kata "kucing" adalah signifier untuk hewan yang berbulu, berkaki empat, dan suka memakan ikan.

  2. Makna dihasilkan melalui proses interpretasi. Makna tanda tidaklah inheren atau absolut, melainkan dihasilkan melalui proses interpretasi oleh penerima pesan berdasarkan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang relevan. Misalnya, warna putih bisa berarti kesucian di beberapa budaya, tetapi bisa juga berarti duka cita di budaya lain.

  3. Tanda-tanda membentuk sistem yang kompleks. Tanda-tanda tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan membentuk sistem yang kompleks. Setiap tanda dapat memiliki makna yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan hubungannya dengan tanda-tanda lain dalam sistem. Sebagai contoh, dalam bahasa, kata "anak" memiliki makna yang berbeda jika diletakkan dalam kalimat yang berbeda seperti "Dia adalah anak saya" atau "Saya punya tiga anak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun