Mohon tunggu...
Yoga Purnama Sari
Yoga Purnama Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Gemar akan keindahan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Musikal Reog Ponorogo: Sederhana atau Tidak Sih?

7 Desember 2022   13:45 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:46 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua (2) dhadhak merak-barongan pada sebuah pertunjukan Reog Ponorogo di Wonogiri oleh grup reog setempat. (Dokpri)

Pada bagian awal tadi disebutkan bahwa Reog Ponorogo merupakan sebuah seni drama tari. Nah, sebagai  sebuah seni drama tari, kesenian ini sekurang-kurangnya memiliki 3 (tiga) unsur atau jenis seni yang dapat ditangkap oleh pancaindera secara jelas, yakni seni tari berupa gerak tari, seni rupa berupa properti yang digunakan (misalnya topeng barongan, topeng ganongan, dan topeng klana), dan seni musik berupa musik atau gendhing/tabuhan ansambel gamelan reog. 

Perpaduan antara unsur-unsur tersebut, yakni unsur tari, unsur rupa, dan unsur musik membentuk karakteristik khas Reog Ponorogo. Antara tarian dan tabuhan gamelan reog terdapat kaitan yang erat, tidak dapat dipisahkan. Karakteristik dari properti dan perlengkapan tarian Reog Ponorogo turut membentuk kekhasan dari kesenian rakyat ini.

Karakter penari klana sedang beraksi di depan beberapa penari jathilan dan ganong/ganongan. 
Karakter penari klana sedang beraksi di depan beberapa penari jathilan dan ganong/ganongan. 

Antara Kesederhanaan dan Kompleksitas Musikal Reog Ponorogo

Karakteristik musik atau tabuhan Reog Ponorogo yang khas telah menjadi 'pasangan' yang serasi dari tari-tarian Reog Ponorogo. Bunyi instrumen gong yang terus-menerus, bunyi permainan instrumen kethuk-kenong yang bertalu-lalu, lantunan tiupan instrumen slompret yang sering melengking dengan nuansa bunyi tersendiri, dan bunyi permainan kendhang reog yang membuat dinamika musik reog. 

Sajian musik dari instrumen-instrumen musik pokok dalam Reog Ponorogo itu juga dihiasi lagi dengan jalinan bunyi seperangkat instrumen angklung (biasanya berjumlah genap), ditambah lagi teriakan-teriakan para senggak reog yang meneriakkan suara-suara vokal tertentu secara singkron dengan irama musik gamelannya.  

Semuanya itu mengiringi kebatan-kebatan dhadhak merak (gerakan-gerakan dhadhak-merak), polah-tingkah ganongan, joget (gerak tari) para jathil, tarian gagah para warok, dan/atau kiprah Klana Sewandana. 

Ilustrasi para musisi Reog Ponorogo sedang memainkan instrumen musik gamelan reog.(Foto dari kaos tematik Reog Ponorogo produksi Ki Rangan) 
Ilustrasi para musisi Reog Ponorogo sedang memainkan instrumen musik gamelan reog.(Foto dari kaos tematik Reog Ponorogo produksi Ki Rangan) 

Di lain pihak, tidak sedikit kalangan masyarakat, terutama masyarakat karawitan di luar seni reog, yang menganggap bahwa musik, tabuhan, atau gendhing reog itu sangat 'monoton', hanya terdiri dari satu macam pola atau bentuk. 

Pandangan ini tampak jelas ketika para seniman, terutama musisi yang bukan merupakan musisi gamelan Reog Ponorogo,  dalam merepresentasikan musik/tabuhan reog (reogan) dengan menggunakan ansambel yang bukan ansambel (gamelan) reog. 

Pada berbagai pentas pertunjukan gamelan atau karawitan yang tidak menyertakan gamelan reog, hampir dapat dipastikan para pengrawit (musisi karawitan) akan menyajikan bentuk dan pola permainan musik reog, yang pola permainan kethuk-kenong dan gongnya hanya satu pola yang disajikan terus-menerus (dengan ritme yang bisa saja berbeda).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun