Mohon tunggu...
I Putu Yoga Purandina
I Putu Yoga Purandina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Dharma Acarya STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Aktif dalam penelitian bidang pendidikan dan pengajaran bahasa terutama bahasa Inggris untuk Anak, Pendidikan berbasis Cerita Anak, Pendidikan Karakter, Kesantunan Bertutur Kata, Literasi Digital untuk Anak, Serta aktif membahas isu aktual baik sosial dan budaya. www.purandinacollege.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudahkah Merdeka Mengajar dalam Merdeka Belajar?

2 Mei 2021   22:21 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:17 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun apakah para pendidik kita telah mengetahui sepenuhnya apa yang dimaksud dengan Merdeka Belajar? Atau apakah sebatas euphoria semata, tanpa mau merubah pola-pola kaku terdahulu? 

Kita ketahui program ini dicetuskan oleh Mas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, yang kemudian baru-baru ini berubah kembali menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sangat brilian memang dimana para siswa memiliki kemerdekaan dan kemandirian dalam menentukan pembelajarannya. Kurikulum dibuat lebih fleksibel sesuai dengan minat dan bakatnya. 

Siswa mendapatkan pembelajaran dengan cara-cara yang fleksibel baik itu materi, metode, pendekatan, tempat, dan sarana belajarnya. Yang terpenting tidak adanya tekanan atau paksaan terhadap suatu pembelajaran.

Namun dibalik euphoria tersebut, apakah pendidikan telah mampu memahmi konsep Merdeka Belajar ini. Sudahkan pendidik menerapkan konsep ini di dalam pembelajarannya? 

Sebelumnya menjawabnya mari kita telusuri lebih lanjut. Di dalam merdeka belajar sesungguhnya yang pertama harus dirubah adalah mindset guru itu sendiri. 

Sudahkan pendidik atau guru merubah dirinya untuk lebih merdeka dalam pemebelajaran yang diterapkannya? 

Kebebasan atau kemerdekaan guru ini sebagai sebuah kunci utama dalam kemerdekaan siswa dalam belajar. Bagaimana bisa siswa merdeka menentukan pilihan pembelajarannya, sedangkan guru masih sangat kaku dalam mendesain pemebalajarannya? Nah ini lah yang harus deperhatikan demi menuju kemerdekaan dan kemadirian siswa.

Bagaimana caranya? Pertama, pendidik haruslah kreatif dalam mendesain pembelajarannya. Kreatif memilih pendekatan, metode, strategi, teknik, media, dan sarana pembelajaran yang varaitif dengan memperhatikan minat dan bakat siswa itu sendiri. 

Kedua, pendidik harus mampu keluar dari bayang-bayang aministratf yang kaku dan tidak efetif yang selama ini membebani tugas guru hanya sebatas guru administratif. 

Ketiga, Pendidik hendaknya mengasampingkan segala ego-sektoral yang menganggap diri paling baik, paling pintar dalam proses pmebalajaran. Hendaknya pendidik selalu belajar baik antar sesama sehingga selalu dapat memperbaiki diri untul lebih up to date sesuai dengan perkembangan zaman. 

Keempat, pendidik seharusnya selalu berkolaborasi, bekerjasama dengan sesam pendidik, baik di dalam satua pendidikan maupun dengan berbagai lintas pendidikan. Kelima, yang utama adalah pendidik selalu menjadi contoh, penyemangat, pendorong siswa di dalam pemenuhan proses merdeka belajar siswa itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun