Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 15)

3 Mei 2021   07:02 Diperbarui: 29 Oktober 2021   12:55 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Gus Pras (Canva)


Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 15)

Untuk sahabat kecil, Almarhum Khairil Kamari

Saat asar yang tiada biasa
Satu kesempatan membuka pintu malam
Menunggu suara azan magrib
Ditemani suara-suara perempuan berbaju hitam
Dia menyanyikan lagu
jarum neraka beterbangan
Dengan nada tinggi
Melodi distorsi
Menghentak raga dalam sunyi

Tersiar kabar kau telah kembali ke hadirat-Nya
Padahal usia kita masih kepala dua
Dan engkau akan segera melepas perjaka
Namun, ajal lebih dulu menyapa

Masih membekas kenangan bersama
Kau dan aku sama-sama mengejar asa
Di usia 19 tahun kita tertawa
Meski, kau dalam keadaan koma

Kini, hanya lantunan doa yang bisa kuberi
Semoga husnulkhatimah menjadi hakiki
Keluargamu diberi ketabahan yang tak bertepi
Karena jiwamu akan tetap ada, meski di lain dimensi

Gus Pras/Yoga Prasetya
Malang, 3 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun