Mohon tunggu...
Yoga Kinasi Gusti
Yoga Kinasi Gusti Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa teladan

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perdagangan Internasional di Masa Pandemi Covid-19

27 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:38 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corona (c0vid-19) ini menjadi topik permasalahan di dunia internasional sehingga sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia. Pandemi covid-19 telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan bagi secara mikro maupun makro, tak terkecuali pada aspek perdagangan internasional. Disatu sisi juga terjadi peningkatan perdagangan di berbagai Negara dan juga penurunan perdagangan di berbagai negara.

Tak hanya impor, beberapa produk ekspor Indonesia ke China juga berpotensi melemah. Secara otomatis, Negeri Tirai Bambu tersebut akan mengurangi jumlah permintaannya. Terlebih lagi secara global banyak pabrik di China yang mengurangi produksi karena penduduk tidak bisa bekerja akibat Virus COVID-19 ini. Pada kenyataannya, tidak semua produk impor mengalami penghentian. Impor elektronik sampai saat ini masih berjalan kecuali hewan hidup dan buah-buahan. Larangan impor ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari hewan. Pasalnya, penyebaran virus yang menewaskan ribuan orang di China itu diduga tak hanya melalui manusia saja melainkan juga hewan

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di China. Jika perekonomian di China mengalami penurunan sebesar 1-2%, maka akan berdampak juga pada perekonomi Indonesia sebesar 0,1- 0,3% . Seperti yang kita ketahui bahwa China merupakan negara yang perekonomiannya sangat berpengaruh di dunia, otomatis akan berdampak juga pada perekonomian negara lain yang menjadi mitra dagangnya, salah satunya Indonesia. Wabah Covid di China juga diduga berdampak pada 20 perdagangan pertanian Indonesia. Ekspor minyak kelapa sawit merupakan salah satu kontributor ekspor terbesar ke China. Namun bulan Februari 2020, realisasinya hanya mencapai 83.000 ton,angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yaitu Januari 2020 sebesar 482.000 ton dan pada periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 372.000 ton. Dari sisi impor pangan, Indonesia yang memiliki ketergantungan bawang putih dari China, hanya dapat mengimpor bawang putih dari China sebesar 24.000 ton pada Februari 2020. Angka ini juga turun drastis jika dibandingkan dengan impor tahun sebelumnya yang mencapai 573.000 ton. Pada Februari 2020, penurunan impor terbesar dari China juga terlihat pada komoditas buah-buahan.

Dirupsi perdagangan internasional juga membuat upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di masa ini menjadi problematik. Harus diakui Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan yang esensial di masa pandemi seperti pangan, energi, obat-obatan, dan perlengkapan kesehatan. Karena Wabah Covid-19 yang berpengaruh pada perekonomian China, Indonesia juga turut terkena dampak yang kemudian berpengaruh pada   perdagangan Indonesia, Pemerintah Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar ekspor negara tujuan utama, seperti negara-negara di Afrika atau Amerika Selatan. Selain itu, pemerintah indonesia juga perlu mengoptimalkan penggunaan produksi dalam negeri yang dapat memenuhi permintaan kebutuhan di pasar domestik. Indonesia harus mengurangi ketergantungannya pada barang-barang impor dari China.

Perekonomian yang terjadi di China berdampak juga pada perekonomian Indonesia, khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata.Pemerintah di Indonesia perlu mencari alternatif atau cara agar kebijakan dan strategi untuk mendorong perekonomian domestik di Indonesia tidak harus bergantung pada impor barang dari China dan juga mencari pangsa ekspor ke negara selain China. Pemerintah Indonesia juga harus melihat peluang di sektor pariwisata untuk menarik wisatawan dari negara lain berkunjung ke Indonesia dan meningkatkan wisatawan domestik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun