Mohon tunggu...
yodya angga
yodya angga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tatapan Tajam Sang Garuda Buta

22 April 2019   10:30 Diperbarui: 22 April 2019   10:41 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus penyerangan penegak hukum seperti ini tidak boleh lamban atau tidak terselesaikan, karena sama saja memberikan peluang atau kesempatan lain terjadinya kejahatan yang sama atau lebih fatal. Seharusnya jika dinilai terlalu lama untuk polisi menyelesaikan kasus ini, Presiden wajib memberikan intervensi kepada Kapolri agar kasus segera diselesaikan atau dilimpahkan ke pihak lain yang lebih kredibel atau berkemampuan menuntaskannya.

Contohnya perlunya dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dinilai independent dan tidak terikan pada badan institusi manapun sehingga mereka dengan bebas dapat mengumpulkan fakta serta data atas kasus beserta tersangka dan jaringannya.

Pembentukan TGPF tidak berdampak merugikan apapun bagi negara kecuali kasus akan terungkap dan para pelakunya dapat hukuman, namun pemerintah selaku presiden masih enggan dan tetap mempertimbangkan kinerja polri sebagai penegak hukum yang sah.

Hilangnya ruh pancasila

Apa pun yang akan terjadi kedepannya semoga kasus ini dapat segera terselesaikan, karena bagaimana pun dan apapun hubungannya dengan politik tingkat atas yang tak terjamah, tetapi yang jelas kejahatan tersebut sangat tidak manusiawi dan melanggar norma-norma pancasila.

Terlukanya mata salah satu garuda kita menjadi gambaran mudahnya para mafia atau penjahat dalam melemahkan semangat garuda-garuda kita dalam menegakkan keadilan. Mereka mencoba mengobrak-abrik pemahaman dan kepedulian kita dengan pancasila yang sesungguhnya.


Banyaknya diserukan kepedulian akan pacasila beberapa tahun ini tidak menjamin pemahaman akan hakikat pancasila dan urgensi pancasila sebagai dasar pemikiran dan ideologi rakyat indonesia. Pemahaman mendasar dan implementasi pancasila pada praktik sosial bermasyarakat adalah langkah utama menbangun jiwa pancasila pada hati muda-mudi dan anak-anak calon penerus bangsa. 

Agar kedepannya mereka lebih bisa peduli dengan keadaan sekitar dan menyikapi kedilan sosial yang seharusnya didapatkan Pak Novel Baswedan dengan tegas agar para garuda pemberantas korupsi kita tidak merasa terancam dan dengan leluasa menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Indonesia. 

Berikut sedikit kutipan yang saya buat sendiri mesipun jelek namun tulus.

 "Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan jadi pajangan, pengamalan pancasilalah yang akan menghidupkanya"

"Pancasila ada bukan untuk dikenang namun untuk diSayang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun