Mohon tunggu...
Yodi Kurniadi
Yodi Kurniadi Mohon Tunggu... Editor - Yodi Kurniadi

Yodi Kurniadi lahir di Garut, 20 Desember. Alumnus UPI Bandung dan program pascasarjana Unindra PGRI Jakarta ini berprofesi sebagai editor dan aktif menulis buku-buku pendidikan. Pada tahun 2019, ia telah lulus sertifikasi penulis dengan no. registrasi: 1446.01950 2019, dan sertifikasi editor dengan no. registrasi: 1446.01419 2019. Ia juga telah mengikuti berbagai pelatihan penulisan dan pengeditan buku yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dan IKAPI. Karya-karya berupa buku yang dihasilkannya telah dicetak dan tersebar di beberapa perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah di Indonesia. Penulis dapat dihubungi melalui posel: yodi.andrea1402@gmail.com atau nomor HP: 087825611212.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita Bahagia, Orang Lain pun Bahagia

22 Desember 2020   22:08 Diperbarui: 22 Desember 2020   22:16 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita Bahagia, Orang Lain pun Bahagia 

oleh Yodi Kurniadi

 

 Kata kunci: Berbagi, Memberi, Menyantuni

Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada semua aspek kehidupan. Covid-19 selain menimbulkan korban jiwa, juga berdampak pada kelesuan ekonomi Indonesia, salah satunya daya beli masyarakat menurun drastis. 

Presiden Joko Widodo pernah mengingatkan kepala daerah dan satuan tugas Covid-19 di daerah untuk berhati-hati mengatur gas dan rem dalam menangani pandemi Covid-19. Kesehatan dan ekonomi sangat penting. Keduanya harus berjalan berdampingan. Indonesia harus sehat dan pulih dari pandemi Covid-19 serta bangkit dari kelesuan ekonomi. 


Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah menyarankan agar masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas meningkatkan daya belinya untuk membantu menggerakkan roda ekonomi nasional supaya kembali normal. "Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!" Begitulah kira-kira ungkapan yang tepat untuk memotivasi kita saat ini untuk berkontribusi positif bagi negara.

Pada masa pandemi Covid-19, kita harus bahu-membahu bergotong royong mendukung dan membantu pemerintah bangkit dari kelesuan ekonomi. Pemerintah tentunya telah memberikan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 dengan segala kekurangan dan kelebihannya. 

Namun, kita juga katakanlah yang 'mampu' dari segi ekonomi dan demi nasionalisme harus peka dan memiliki sense of crisis di tengah pandemi ini. Kita jangan hanya ingin diberi, apalagi jika kita mampu. Berusahalah untuk memberi atau berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Memberi lebih baik daripada menerima. 

Sikap berbagi, memberi, dan menyantuni orang yang membutuhkan merupakan bentuk pengamalan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sikap ini merupakan karakter asli dan kepribadian bangsa Indonesia yang selalu dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. 

Dulu mereka selalu bergotong royong dan tolong-menolong dalam menyelesaikan permasalahan atau mengerjakan suatu pekerjaan. Warisan sikap ini harus kita lestarikan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun