Kalau melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) di TV atau secara langsung, pasti banyak polisi atau tim aparat yang terlibat lainnya. Bagaimana dengan pada saat sidang biasanya ada bukti yang bermacam-macam yang disertai keterangan ahli. Pada penanganan kasus tertentu misal kasus penembakan dengan tembakan, tim penyelidik dan penyidik harus dapat melihat siapa saja yang terlibat dan barang apa saja yang ada dan dipakai dalam melakukan kejahatan, dan menganalisis terkait bagaimana proses tersebut terjadi, penggunaannya, kapan, dari mana asalnya, dan aspek lainnya yang dapat difungsikan untuk membantu menyelesaikan perkara kasus.
      Dalam penyelidikan dan penyidikan, terutama dalam melihat barang bukti atau bukti lainnya terkadang membutuhkan analisis dari ahli lainnya. Praktik dari Acara Pidana ini merupakan hal dasar yang diatur dalam KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). Dalam hal ini peran Forensik dalam Acara Pidana -- yang didominasi pada penyelidikan dan penyidikan sangatlah berguna untuk memberi terang (kejelasan) pada kasus yang terjadi.
      Pada pelaksanaan Acara Pidana, keterlibatan Forensik merupakan hal yang penting untuk membuktikan kebenaran (kutipan oleh Umar, dalam Rachmad, 2019). Dalam hal ini Forensik sendiri merupakan sebuah keahlian dari berbagai bidang yang digunakan untuk membantu membantu analisis kasus secara ilmiah dan nyata. Forensik dan praktik Acara Pidana seperti penyelidikan dan penyidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, dengan keahlian Forensiklah kasus tersebut dapat menemukan kejelasan dengan ditemukan dan dianalisisnya alat bukti, serta keterangan-keterangan lain yang ditemukan atau dijelaskan dilapangan oleh aparat atau saksi ahli.
      Bayangkan kembali pada kasus penembakan, mungkin lebih mudah jika dibayangkan pada kasus penembakan enam Laskar FPI yang pernah terjadi pada Senin, 07 Desember 2020, masyarakat pasti menunggu-nunggu dan polisi juga menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung, atau ketika sudah ditemukan tersangka, penyidikan juga memakan waktu.
Pada waktu penyelidikan dan penyidikan inilah keahlian Forensik sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi kasus yang dapat membangun perkara secara jelas. Keahlian dalam menganalisis hasil interogasi dan informasi merupakan keahlian forensik yang ada pada kepolisian dan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi pendukung penyelesaian kasus yang ada. Di sisi lain, dalam penembakan harus ada keahlian tentang balistik yang tentu digunakan untuk kepentingan forensik. Dalam hal ini, ahli forensik sangat memiliki peran dalam menyelesaikan kasus yang ada, belum lagi berbagai aspek dan komponen lain yang terlibat untuk menjelaskan setiap keterangan atau benda serta makna dari keberadaannya di TKP.
      Keterlibatan forensik dalam praktik acara pidana menjadi alasan sebuah kasus kejahatan dapat menemukan pelaku dan korban serta bisa merangkai kejadian kejahatan tersebut secara akurat. Inilah fakta yang ada pada usaha mencari tahu bagaimana kasus itu benar-benar terjadi, ada keterlibatan analisis yang mendalam dan oleh banyak ahli forensik dari kepolisian.
      Di satu sisi, hal ini cenderung dapat menjadi kasus dengan waktu analisis yang lama menimbang untuk menghindari kesalahan dalam penetapan tersangka dan mencari terang (kejelasan) terkait peristiwa yang terjadi. Inilah yang masyarakat sering tidak ketahui dan biasanya cukup mempertanyakan mengapa lama dalam menetapkan tersangka meskipun pelakunya jelas siapa. Ini yang masyarakat sering lupakan, barang bukti menjadi hal penting dalam menjelaskan siapa pelaku dan kenapa dia ditetapkan menjadi pelaku, harus ada bukti ilmiah untuk menjelaskannya dan keberadaan forensiklah yang memperjuangkan hal tersebut.
