Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Getsemani; Jalan Sunyi Menuju Golgota #2

13 Maret 2025   00:18 Diperbarui: 13 Maret 2025   00:18 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ini dibuat menggunakan AI generatif (DALL*E) dan Di edit oleh YM.Lapu

Langit yang tak bergeming.

Alam yang tetap diam.

Dan di dalam keheningan itu, bisikan halus kembali terdengar:

"Tidak ada yang akan menyalahkan-Mu jika Engkau menyerah sekarang."
"Mengapa harus Engkau yang menanggung semua ini?"
"Mereka tidak layak. Mereka akan tetap membunuh-Mu, bahkan setelah Kau selamatkan."

Suara itu merayap di benak-Nya, mengisi celah-celah ketakutan manusiawi-Nya.

Tangan-Nya mencengkeram tanah dengan erat, seakan mencoba berpegang pada sesuatu yang nyata di tengah pusaran penderitaan yang tak kasat mata.

Tetapi Yesus sudah memutuskan.

Ia tak akan menyerah.

Ia tak akan lari.

Ia akan minum cawan penderitaan ini sampai habis.

Maka dengan sisa kekuatan yang ada, Ia mengangkat wajah-Nya yang sudah berlumuran darah dan berbisik lirih:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun