Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tebak-tebakan dan Hattrick "Mbuh"

22 Juni 2022   08:37 Diperbarui: 22 Juni 2022   08:55 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: memegenerator.net

Pada suatu sore yang cerah, tiada tampak bintang di langit karena memang belum malam dan langit belum gelap. Saya duduk sendiri di teras rumah memandangi layar ponsel menyaksikan video pendek silih berganti di Instagram.

Angin berhembus pelan. Kang Yitno lalu terlihat melintas dengan sepeda model lawasnya, dengan siulan falesnya.

"Kang.." saya menyapa dengan suara agak keras.

"Woy.., bentar.." Kang Yitno menjawab sambil terus mengayuh sepedanya pelan.

Beberapa menit kemudian Kang Yitno kembali muncul. Kali ini ia memasuki halaman rumah dan memarkirkan sepedanya lalu melangkah mendekati tempat saya duduk.


"Dari mana kang kok bablas saja tadi..?"

"Beli tembakau.." jawabnya sambil mengeluarkan seplastik kecil tembakau, papir dan pelengkap lainnya.

"Kopi pahit, bro..." sambungnya sambil mulai meracik dan melinting rokoknya.

"Ha kok kayak di warung, datang-datang pesan kopi..." saya pura-pura kesal.

"Lha gak mau bikinin ya gak papa.., lha wong kopi saja kok..." Kang Yitno masih sambil melinting rokok.

Saya pun mengalah dan segera menyajikan secangkir kopi, dengan dibantu isteri tentunya.

Beberapa saat kemudian..,

"Coba tebak Kang.., negara.. negara apa yang ada terus?" saya memulai tebak-tebakan sambil menghidangkan kopi hasil seduhan isteri.

"Hahaha...." Kang Yitno tertawa dengan tawa khasnya  penuh kemenangan seperti merasa pertanyaan saya terlalu mudah..

"Lha tebak-tebakan pasaran kok ditanya ke saya..." ucapnya membenarkan sangkaan saya tadi.

"Weh, ampuh benar kamu kang.., apa coba jawabnya?"

"Halah.., Kanada kan? Kanada.. Kan-Ada.. ada terus jadinya. Iya to. Gampanglah, pasaran..."

"Wuih.. up to date juga ternyata. Lanjut ke pertanyaan kedua, Kang..."

"Ealah.., lha wong ngasih kopi secangkir saja kok pakek suruh njawab kuis.." Kang Yitno mulai protes.

"Lha iya to.. Sekarang pertanyaan kedua Kang: tepung.., tepung apa yang bukan tepung? Hayoo..."

"Halah.., apalagi itu. Pertanyaan gak mutu. Tepung kok bukan tepung. Nek bukan tepung ya mestinya punya nama sendiri: beras atau bedak atau apa gitu. Gak mutu..." protes lebih ngegas lagi Kang Yitno.

"Lhah, namanya juga tebak-tebakan to Kang? Jadi jawabannya beras atau bedak? Salah semua, Kang. Mau jawab apalagi?"

"Halah mbuh..." Kang Yitno mulai ber- "mbuh".

Mbuh adalah kata dalam Bahasa Jawa, artinya tidak tahu. Bisa juga berarti tidak peduli. Isteri saya sering menggunakan kata itu kalau sedang ngambek. Dalam konteks ini Kang Yitno sepertinya memaksudkan menggunakan "mbuh" untuk dua arti tersebut. Tidak tahu jawabannya sekaligus tidak peduli dengan pertanyaan saya yang menurutnya tidak bermutu.

"Nyerah Kang.. Pengen tahu jawabannya nggak?" saya mulai menikmati suasana kemenangan.

Kang Yitno menghembuskan asap rokoknya.

"Gimana Kang, diberitahu gak nih jawabannya?"

"Haisy.. mbuh" Kang Yitno sudah mengeluarkan mbuhnya yang kedua.

"Pengen tahu gak jawabannya. Nek gak pengen juga gak papa sih" saya makin menikmati kemenangan.

"Halah, mbuh.." Kang Yitno hattrick, tiga kali bilang mbuh.. Hore..!!!

"Jadi gini Kang, tak kasih tahu jawabannya... Tepung yang bukan tepung itu tepung tapioka..."

"Lhah.., tepung tapioka ya tepung juga to, nda?" Kang Yitno mngernyit.

"Ciee.., baru tahu... Jadi gini Kang, tepung tapioka itu tepung tapi.. oka. Jadi katanya tepung tapi kok ternyata Oka.. Tepung Tapi-Oka, lha bukan tepung dong jadinya, kan Oka.."

"Ha trus, Oka itu apa?" Kang Yitno bertanya

"Ha, mbuh..." akhirnya saya bisa menggunakan "mbuh" dengan penuh kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun