Mohon tunggu...
Yety Ursel
Yety Ursel Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu merasa kurang banyak tau

Menulis untuk menyalurkan energi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kunjungan ke Pulau Oar

27 Oktober 2015   17:42 Diperbarui: 27 Oktober 2015   18:29 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Wisata Pulau Oar (dok FKIP) 

Bersama teman-teman sekantor di FKIP UNMA yang memiliki hobi sama, jalan-jalan untuk berburu lokasi selfie (hehe), Kami merencanakan perjalanan yang cukup jauh, Bali. Keinginan mengunjungi pulau dewata ini belum juga terwujud. Banyak hal yang menjadi kendala, selain kesibukkan di kantor, juga tabungan yang belum mencukupi (wkwkwk).

Sambil menunggu kesempatan dan kesiapan dalam segala hal, kami kemudian merencanakan melakukan perjalanan selingan. Pilihan jatuh ke Pulau Oar. Pulau kecil yang terletak di ujung Banten.

Persiapan menuju pulau Oar kami rencanakan sejak sebulan yang lalu, lagi-lagi kesibukkan  di kantor  membuat rencana ini baru bisa dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2015.

Perjalanan ke Pulau Oar dimulai pukul 5.30 WIB. Mengendarai empat kendaraan kecil, 13 orang petualang lokal meluncur dari Menes Kabupaten Pandeglang menuju Kecamatan Sumur. Perjalanan menuju Sumur hanya ditempuh kurang lebih 1,5 jam dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. (dari pintu Tol Tomang ditambah waktu tempuh Tomang-Menes kurang lebih 3 jam). Kondisi jalan yang kami lalui lumayan mulus karena akhir-akhir ini Banten memang sedang berbenah memperbaiki infrastruktur, hanya di beberapa tempat saja yang masih dalam tahap penyelesaian.

Sesampai di Sumur, Chaming dkk (Mahasiswa yang memandu perjalanan kami) berbelanja untuk persiapan makan siang dan perbekalan lainnya di Pasar Sumur karena di Pulau Oar tidak ada fasilitas rumah makan atau warung jajajan sekalipun.


Empat kendaraan kami parkir di tempat penitipan mobil dengan biaya yang relatif tidak mahal. Apa lagi bila dibandingkan dengan keamanan kendaraan.

Kurang lebih pukul 08.00 kami menaiki perahu bermotor. Kapasitas perahu motor +/- 20 orang. (Bisa disewa dari nelayan yang sedang berlabuh di belakang pasar Panimbang). Sewa perahu berkisar Rp 500 ribu untuk antar dan jemput.

Berperahu sekitar 15 menit di atas permukaan laut berwarna biru dan berombak tenang sungguh mengasyikan. Di sepanjang jalan kami bisa melihat ikan-ikan kecil yang secara bergerombol melompat ke udara. Burung-burung camar yang melayang-layang  dan sesekali menyambar ikan yang muncul di permukaan, sungguh pemandangan yang sayang bila dilewatkan.

Tiba di pulau kecil yang bersebelahan dengan pulau Umang, yang sudah terlebih dahulu dikelola investor, kami berlompatan dari perahu. Kekaguman atas indahnya pulau ini pun terlontar.  Laut jernih, pasir putih, hamparan karang yang berpadu dengan akar-akar pohon mangruf membentuk relief yang unik, sungguh kekayaan alam yang patut untuk dinikmati.

Kami beristirahat di sebuah pondokan (Gajebo) yang disewakan oleh pengelola, satu pondokan Rp 50 ribu, tiket masuk ke Pulau Oar Rp 25 ribu/orang.

Setelah sejenak beristirahat, kami berjalan-jalan mengitari pulau kecil ini tentunya untuk ber-selfie-ria. Saat berjalan-jalan menyusuri pantai kami sempat menemukan ikan berwarna biru sebesar telapak tangan orang dewasa  yang berenang di antara hamparan karang. Ikan-ikan berukuran kecil bergerombol berenang di air jernih yang dangkal sehingga dapat terlihat dengan jelas. Subhanallah

 Di Pulau Oar, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan menyewa perlengkapan menyelam sekaligus dipandu oleh ahlinya. Untuk kegiatan ini hanya butuh biaya Rp 75 ribu/orang. Selain itu permainan air laut lainnya juga bisa dilakukan, misalnya mengendarai  speedboat, naik bananaboat dengan sensasi dilemparkan ke air (jangan cemas anda dilengkapi dengan pelampung).

  Berenang di air jernih dengan ombak yang tenang serta  bermain pasir di pantai berpasir seputih perak banyak dilakukan oleh pengunjung pulau Oar. Kawasan Pulau Oar juga dilengkapi fasilitas ruang bilas/ganti, sayangnya keran air di ruangan ini mati. Untuk membersihkan air laut yang menempel di tubuh harus menimba sendiri di sumur  buatan.

Saya yang tidak terbiasa menimba air menggunakan ember yang diberi tali, saat menimba justru menjatuhkan ember ke dalam sumur dan terpaksa membiarkan tubuh ini tetap membawa garam sampai kembali ke rumah.

Bagi anda yang berasal dari luar Banten dan berminat mengunjungi pulau Oar dapat langsung menginap di Kawasan Pulau Umang. Mengunjungi pulau Oar menjadi salah satu paket wisata yang ditawarkan oleh Kawasan wisata Pulau Umang. (Biaya yang dibutuhkan bisa tanya ke Mak Google). Cara lain dengan budget lebih rendah, menginap di penginapan yang berada di sepanjang jalan antara Panimbang dan Sumur.

Pukul 15.00 WIB, perahu yang tadi mengantar sudah datang menjemput. Kami kembali melakukan perjalanan air untuk selanjutnya menuju pulang ke rumah masing-masing.

 Mangroof

 

Akar mangroof

Sel
Persiapan menyelam

Laut biru yang jernih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun