Merenung sendiri di pagi hari
Menikmati hangatnya sang mentari
Ditemani secangkir kopi dan sisa mimpi
Tak hiraukan hadirnya sang pujaan hati
Burung-burung mulai hinggap dari ranting ke ranting, dari pohon ke pohon
Sejenak menghela nafas, melonggarkan dada
Semoga udara tetap cukup untuk kitaÂ
Gunung, laut, dan pepohonan anugerah Tuhan yang tak terkira
Meski kadang kita lupa menjaganya
Lupa merawatnya
Tapi Alam tetap berbicara
Lalu, teruskah kita tak peduli padanya?
(Untuk alam, 17/12/2017)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!