Mohon tunggu...
Yesri Saefatu
Yesri Saefatu Mohon Tunggu... Guru - Menulis saja

Menulis untuk kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi| Bertanya pada Corona

13 April 2020   16:19 Diperbarui: 13 April 2020   16:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lebih dari dua ratus negara yang digegar
Lebih dari satu juta orang yang diorak-arik
Lebih dari ratusan jiwa yang dibunuh
Lebih dari puluhan pahlawan gugur

Itulah kenyataan pahit
ketika lada api lebih panas dari api
Air berubah menjadi bensin
Angin berubah menjadi kipas pengobar

Mungkinkah seluruh isi dunia akan diacak?
Tak satupun yang lolos dari sambaran?
Orang-orang berteriak histeris?
Tak ada lagi pertolongan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun