Mohon tunggu...
Yesri Saefatu
Yesri Saefatu Mohon Tunggu... Guru - Menulis saja

Menulis untuk kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Negara Indonesia dan Masalah Kebangsaan: Pemikiran Nurcholish Madjid tentang Islam dan Modernisasi Indonesia

20 Maret 2020   22:54 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:59 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cak Nur - Nurcholish Madjid Foto realis

Itulah sebabnya menurut penulis, meskipun umat Muslim memercayai dan meyakini sepenuhnya akan kemutlakan kebenaran ajaran Allah, yaitu Islam, tetapi tidak banyak yang sanggup memformulasikannya dalam bahasa-bahasa yang dimengerti oleh orang-orang awam. Tidak heran, Islamofobia akibat kolonialisme itu membuat mereka sampai sekarang menjadi apriori terhadap Islam.

Hal ini tentu sangat disayangkan. Islam yang semestinya menjadi rahmat bagi seluruh alam, malahan sering dirasakan sebagai ancaman. Hal itu barangkali wajar kalau datang dari musuh-musuh Islam. Namun bagaimana kalau datang dari golongan Islam sendiri, sekalipun Islam nominal?

Agama Islam mempunyai pengaruh besar bagi pemikiran politik kontemporer. Peranan ini akan diwujudkan dalam dua sikap: menopang atau merintangi. Hal ini bergantung pada para penganutnya. Umat Islam harus mampu melepaskan diri dari sikap-sikap yang tidak kondusif bagi pembangunan dan modernisasi.

Nilai-nilai keagamaan hendaknya diwujudkan menjadi nilai-nilai kemanusiaan yang aktif guna mewujudkan apa yang kita sebut masyarakat yang adil dan makmur yang mendapat rida dari Allah, sebab menurut Nurcholish Madjid esensi kemanusiaan tidak terbatas pada pertumbuhan material semata, melainkan meliputi pengembangan diri manusia sepenuhnya, sehingga dapat menghayati kekayaan dan keindahan dunia.

Penulis: Stephen Giovanni Walangare, mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia.

(Postingan tulisan ini atas permintaan penulis)

Referensi:

*Nurcholish Madjid, "Modernisasi ialah Rasionalisasi bukan Westernisasi" dalam Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan, 1987.

*Nurcholish Madjid, Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan Pustaka, 2008.

*Sutan Takdir Alisjahbana, Indonesia: Social and Cultural Revolution. Oxford: Oxford University Press, 1961.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun