Bukan sekedar menjaga eksistensi, Universitas Negeri Malang turut berkontribusi dalam merealisasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran inkusif. Sebagai wujud nyata komitmen Universitas Negeri Malang dalam mendukung pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, lembaga ini berhasil mewujudkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui program Asistensi Mengajar disatuan pendidikan.Â
Program Asistensi Mengajar membuka kesempatan emas bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam praktik pembelajaran di sekolah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengimplementasikan teori yang telah dipelajari bangku diperkuliahan, melainkan juga belajar beradaptasi dengan lingkungan sekolah, memahami kebutuhan peserta didik, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif.Â
Dalam realisasinya, Universitas Negeri Malang turut mendistribusikan sepuluh mahasiswa lintas prodi yang telah terverifikasi sebagai bagian dari perwujudan upaya progresif program Asistensi Mengajar disatuan pendidikan. Beragam program studi tersebut meliputi: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta Pendidikan Matematika, turut berkontribusi aktif dalam pelaksanaan program edukasi ini.Â
Partisipasi lintas prodi ini mencerminkan semangat kolaboratif antar mahasiswa dalam mewujudkan pendidikan yang holistik dan berkesinambungan. Setiap mahasiswa dari program studi tersebut membawa pendekatan dan karakteristik pembelajaran yang berbeda. Ragam model dan media pembelajaran diimplementasikan secara kontekstual sesuai dengan kebutuhan peserta didik di satuan pendidikan SMAN 3 Jombang. Kontribusi aktif mereka tidak hanya memperkaya dinamika pembelajaran, tetapi juga memperluas cakrawala pendidikan yang lebih integratif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kehadiran mahasiswa di satuan pendidikan SMAN 3 Jombang, membawa warna baru dalam perjalanan intelektualitas anak bangsa. Mahasiswa sebagai agen perubahan saling bersinergi dalam membangun mutu pendidikan yang berkualitas dan merata. Perjalanan bermakna ini merupakan wujud nyata dari upaya kolaboratif mahasiswa dalam menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, inklusif, dan partisipatif.
Sementara itu, guru mendapat dukungan tambahan melalui kehadiran mahasiswa dalam merancang pembelajaran yang lebih variatif, kreatif, dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Mahasiswa tidak hanya membantu dalam pelaksanaan teknis di kelas, tetapi juga turut menyumbangkan ide-ide maupun gagasan aktual dalam merancang strategi pembelajaran yang adaptif terhadap karakter siswa dan dinamika pendidikan.Â
Kolaborasi positif antara guru dan mahasiswa tidak hanya memperkuat kualitas proses belajar-mengajar, melainkan juga membuka ruang tumbuh bersama bagi semua pihak yang terlibat. Guru memperoleh perspektif baru, mahasiswa mengasah kompetensi pedagogis, dan siswa merasakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan serta bermakna. Sinergi ini menjadi wujud nyata dari semangat pendidikan yang saling memberdayakan, baik dari sisi akademik maupun pengembangan karakter.
Kegiatan Asistensi Mengajar yang dilaksanakan di SMAN 3 Jombang menjadi representasi konkret dari keterlibatan aktif mahasiswa dalam mendukung transformasi pendidikan yang saling berkesinambungan di tingkat satuan sekolah. Mahasiswa tidak hanya belajar menjadi pendidik yang profesional, tetapi juga turut mengambil peran dalam penguatan mutu pembelajaran yang merata dan berkualitas.Â
Program ini membuktikan bahwa implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata dalam perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan, kolaborasi semacam ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi positif dari perwujudan upaya membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah perlu terus diperkuat agar inovasi, semangat belajar, dan kepedulian terhadap kualitas pendidikan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Dengan demikian, program-program seperti Asistensi Mengajar tidak hanya mencetak calon pendidik yang kompeten, melainkan juga turut menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berorientasi pada kemajuan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI