Mohon tunggu...
Yeremias Nino
Yeremias Nino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musafir

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relasi Cinta dalam Kehidupan Keluarga

9 Februari 2021   11:50 Diperbarui: 9 Februari 2021   12:13 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Paulus mengemukakan bahwa hidup tanpa cinta bukan apa-apa. Paulus ingin menunjukkan bahwa hidup manusia akan lebih bermakna jika dilandaskan pada cinta. Karena bagi Paulus hidup tanpa cinta manusia tidak ada apa-apa.  Paulus melihat bahwa cinta hanya ada dalam Tuhan. Maka Paulus mengatakan bahwa cinta adalah Tuhan sendiri. Paulus memberikan satu perspektif yang menarik bahwa cinta itu berasal dari Tuhan. Di sini Paulus ingin menegaskan bahwa bila manusia ingin bertumbuh dan berkembang dalam kehiduapan keluarga maka manusia harus mengandalkan menyatukan cinta dalamTuhan. Karena tanpa Tuhan kehidupan manusia tidak bermakna dan tidak ada apa-apa. Paulus selalu mengandalkan Tuhan karena ia percaya bahwa cinta Tuhan itu luar biasa. Cinta itu ia alami dalam kehidupan keluarga dalam hal ini keluarga seiman. Gambaran Paulus ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia atau keluarga di zaman kurang mengakarkan diri pada Tuhan. Pada hal kita tahu bahwa cinta itu berasal dari Tuhan sendiri. Tanpa Tuhan manusia tidak akan mengalami cinta. Paulus ingin mengafirmasikan kembali bahwa jika manusia ingin bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan keluarga maka manusia harus mengandalkan Tuhan. Karena Tuhan adalah sumber cinta.         

 

  • Bentuk-bentuk cinta

 

Cinta mempunyai banyak jenis. Beragam bentuk cinta tumbuh dari cinta dasar. Cinta yang lebih tinggi adalah cinta keluarga. Orang yang mempunyai kemampuan untuk mencintai akan mewujudkan cintanya dengan semua orang. Manusia akan mampu sampai taraf ini jika ia mempunyai pandangan yang luas tentang cinta. Cinta yang sejati adalah cinta yang rela berkorban dan tidak memandang bulu. Kehidupan keluarga akan mengalami kedamiaan dan sukacita, jika mereka memaknai cinta dengan baik dan benar. Kurang lebih ada tiga jenis cinta yaitu:

 


    2.3.2 Cinta erotik 

 

Cinta erotik adalah cinta yang menyalurkan energinya dalam bentuk hubungan seksual. Bentuk cinta ini hanya ingin memuaskan nafsu berahi. Banyak kehidupan keluarga terpecah atau bercerai karena mereka kurang memaknai cinta dengan baik. Orang yang mampu memaknai cinta dengan baik akan hidup rukun dan damai. Dewasa ini banyak kehidupan keluarga yang bercerai. Penyebab utama adalah karena manusia hanya memandang cinta sebatas seks. Sedangkan cinta yang sejati adalah mengasihi sesama dan menerima sesama dengan apa adanya.

 

Cinta itu bagai magnet, karena mencintai itu menarik, memikat. Cinta tidak pernah menjadi sebuah "tontonan" di mana penontonnya berada dalam zona "netral". Cinta itu membuat siapa pun yang tidak melakukan kebaikan yang sama akan merasa bersalah. Tidak ada cinta yang seolah siapa pun boleh melakukannya atau boleh juga tidak. Cinta adalah realitas yang -- setelah kita melihat dan menyadarinya-kita harus merealisasikannya[10].  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun