Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Kehidupan Beriman: Peran Esensial Keluarga dan Sekolah Katolik dalam Pembentukan Karakter

9 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Membangun Kehidupan Beriman: Peran Esensial Keluarga dan Sekolah Katolik dalam Pembentukan Karakter/Dokumen Pribadi)

Kata Pembuka

Dalam perjalanan membangun masyarakat yang berkeadilan, damai, dan berlandaskan nilai-nilai moral, peran keluarga, gereja, lembaga pendidikan, dan masyarakat tidak bisa diremehkan.

 Sebagai generasi yang hidup dalam era digital dan informasi, Generasi Z menemui tantangan unik dalam pembentukan identitas, moralitas, dan spiritualitas mereka. Di tengah arus budaya yang seringkali membingungkan, dibutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk membimbing mereka menuju kedewasaan yang seimbang dan bermakna.

Berkolaborasi Membangun Generasi Z merupakan panggilan untuk menyatukan kekuatan berbagai entitas dalam upaya membentuk generasi yang tangguh secara moral dan spiritual. Dalam kelanjutan artikel ini, kita akan fokus pada dua elemen penting dalam pembentukan karakter Generasi Z, yaitu keluarga dan sekolah Katolik.

Keluarga, sebagai lingkungan pertama di mana anak-anak terpapar dengan nilai-nilai iman dan moral, memiliki peran yang tak tergantikan dalam membentuk fondasi iman dan karakter. Di samping itu, sekolah Katolik, sebagai lembaga pendidikan yang menekankan ajaran agama Katolik, juga memegang peranan penting dalam memperkuat nilai-nilai spiritual yang ditanamkan di rumah.

Dalam konteks pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana keterpaduan antara keluarga dan sekolah Katolik membentuk "habitus" dan "lokus" perkembangan iman Katolik dan karakter anak-anak Generasi Z. Dengan menggali tradisi dan dokumen ajaran Gereja Katolik yang kaya, kita akan menyelami peran masing-masing entitas ini dalam membentuk generasi muda yang kokoh dalam iman dan moralitas.


Melalui pemahaman mendalam tentang pentingnya kolaborasi antara keluarga dan sekolah Katolik dalam membimbing Generasi Z, kita dapat menciptakan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan spiritual dan moral mereka. Dengan demikian, mari bersama-sama menjelajahi bagaimana keterpaduan antara keluarga dan sekolah Katolik menjadi kunci dalam membangun generasi yang penuh harapan dan dedikasi dalam melayani sesama dan Tuhan.

Peran Keluarga sebagai Fondasi Iman dan Karakter

Peran keluarga sebagai fondasi iman dan karakter dalam tradisi dan ajaran Gereja Katolik sangatlah penting dan ditegaskan dalam berbagai dokumen gerejawi. Keluarga dipandang sebagai sel yang paling fundamental dalam menyebarkan dan memperkuat iman Katolik dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Dokumen-dokumen seperti Katekismus Gereja Katolik (KGK) menegaskan bahwa keluarga adalah "gereja kecil" yang pertama, tempat di mana iman diberkati dan diperkukuhkan melalui pengajaran, doa bersama, dan praktek-praktek keagamaan sehari-hari (KGK 1666). 

Dalam Lingkaran Encyclical Familiaris Consortio, Paus Yohanes Paulus II menekankan bahwa keluarga adalah "tempat pertama dan insubstitusi" bagi pembentukan iman dan karakter yang berdasarkan cinta kasih, kesetiaan, dan komitmen kepada nilai-nilai kehidupan Kristiani.

Di dalam keluarga Katolik, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anak mereka dalam iman. Mereka dianggap sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anak mereka, dan oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi teladan iman dan moral bagi anak-anak mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun