Mohon tunggu...
Kimyunn
Kimyunn Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pembaca dan pendongeng

Menulis agar lebih bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Soccer in Love

1 Juli 2020   21:39 Diperbarui: 1 Juli 2020   21:29 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika kau mau
Simaklah ikhtiar striker dalam menjebol gawang lawan
Ia tak berhenti hingga akhir
Tidak seperti cintamu yang menyerah sebelum peluit panjang menggema
Tidak seperti dadamu yang pongah membusungkan asa atau kepalamu yang mulai lelah menyundul doa-doa
Atau nyalimu yang melemah karena penalti tak terjaga


Aku tak ingin menjadi bola yang jatuh di kakimu yang lapar
Tersebab ia akan berkali menendang demi gol-golmu sendiri dan abai pada kulit bundarnya yang mengelupas atau sepatumu yang robek
Aku pun lelah menjadi lawanmu dan selalu kalah tersebab egomu terlalu kuat atau nuraniku yang lemah
Tersebab Tuhan tak pernah meniup peluit dan menghukum pelanggaran-pelanggaran
Dan kecurangan melahirkan kutukan-kutukan yang tertahan tanpa sempat diungkapkan


Bersamamu, semua waktu adalah injury time yang tegang dan tak kunjung usai
Di mana tidak ada satupun gol mampu kulesakkan demi harapan yang menggetarkan jala di hatimu, dan aku selalu dibuat penasaran
Meski kepala berdenyut-denyut marah
Dan rumput-rumput di lapangan mulai bosan terinjak dan memilih layu
Atau senja yang kelewat gelap, terlambat mengantar anak-anak matahari pulang mengejar cakrawala.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun